Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Rokok dan Kopi

4 Januari 2024   11:10 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:24 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah langit senja merah jingga,
Cerutu membara di ujung bibir,
Aroma wangi menari-nari,
Menyatu dalam tiupan angin.

Kopi pahit mengalir dalam cangkir,
Menguak rahasia di setiap tegukan,
Menyapa getir dalam manisnya nikmat,
Diiringi denting senja yang perlahan.

Rokok dan kopi, sahabat sepi,
Mengisi ruang hening di relung jiwa,
Bersama, mereka melukiskan cerita,
Di antara asap dan uap yang menyatu.

Meski pahit menggelayuti rongga,
Nikmat terasa dalam setiap seruput,
Begitu juga rokok, meski membakar,
Mengundang kedamaian dalam senyap.

Di tengah sunyi, rokok dan kopi,
Menjadi teman setia di perjalanan,
Melambungkan pikiran ke nirwana,
Mengalirkan khayal dalam keheningan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun