Kemacetan yang kronis di Surabaya merupakan masalah yang telah mengganggu kehidupan sehari-hari warga serta aktivitas ekonomi di kota terbesar kedua di Indonesia ini. Salah satu penyebab utama kemacetan adalah pertumbuhan populasi yang cepat, yang tidak diimbangi dengan infrastruktur jalan yang memadai.
Peningkatan jumlah kendaraan pribadi juga menjadi faktor kunci yang berkontribusi pada kemacetan parah yang terjadi di Surabaya. Tingginya kepemilikan mobil pribadi dan sepeda motor tanpa peningkatan yang seimbang pada jalan yang tersedia menjadi beban besar bagi sistem transportasi.
Kurangnya alternatif transportasi publik yang efisien dan luas di Surabaya juga turut memperparah kemacetan. Dibandingkan dengan jumlah kendaraan pribadi, pilihan transportasi umum yang terbatas membuat banyak warga beralih menggunakan kendaraan pribadi, memperumit situasi lalu lintas.
Perencanaan perkotaan yang tidak terkoordinasi dengan baik merupakan salah satu faktor yang tak kalah penting dalam menciptakan kemacetan. Pembangunan yang tidak teratur dan kekurangan strategi jangka panjang untuk mengatasi mobilitas di kota menyebabkan kemacetan semakin menjadi-jadi.
Fenomena urbanisasi yang terus berlangsung di Surabaya juga menjadi penyebab kemacetan. Kedatangan penduduk baru ke kota ini tanpa penyesuaian infrastruktur dan transportasi yang memadai menambah beban pada sistem transportasi yang sudah ada.
Kurangnya pengendalian terhadap parkir liar juga menjadi masalah serius yang menyumbang pada kemacetan. Parkir yang tidak teratur di sepanjang jalan membuat jalur lalu lintas tersendat dan menambah waktu perjalanan.
Kondisi jalan yang rusak dan kurangnya pemeliharaan juga turut berperan dalam menciptakan kemacetan. Jalan yang berlubang atau tidak terawat mengganggu aliran lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kebijakan transportasi yang kurang efektif dalam mengatur arus lalu lintas juga menjadi faktor penyebab kemacetan di Surabaya. Pengaturan lalu lintas yang belum optimal memperlambat aliran kendaraan dan meningkatkan risiko kemacetan.
Pola perjalanan masyarakat yang cenderung serupa juga memperburuk situasi kemacetan. Banyaknya orang yang melakukan perjalanan pada jam-jam sibuk yang sama setiap hari menambah padatnya lalu lintas.
Keterbatasan ruang untuk pelebaran jalan di Surabaya juga menjadi kendala dalam mengatasi kemacetan. Pembatasan lahan untuk memperluas jalan membuat sulitnya untuk meningkatkan kapasitas jalan.
Kondisi cuaca yang ekstrem, terutama saat musim hujan, juga seringkali menjadi penyebab kemacetan di Surabaya. Banjir yang sering terjadi dapat mengganggu jalur transportasi dan memperlambat laju kendaraan.