Pagi itu, Maya tergesa-gesa menaiki KRL menuju kantor. Di dalam kereta yang penuh sesak, dia melihat seseorang yang terlihat akrab dari kejauhan. Saat mereka saling bertatapan, Maya terperanjat: itu adalah Farhan, sahabatnya dari masa sekolah menengah.
Ketika KRL meluncur menuju stasiun selanjutnya, Maya dan Farhan berbincang seperti tidak ada jarak waktu yang terlewati. Mereka berbagi cerita tentang pekerjaan, keluarga, dan kenangan masa lalu. Maya merasa senang bisa menghabiskan waktu dengan sahabatnya lagi.
Namun, suasana ceria mereka terganggu oleh keributan di seberang. Seorang penumpang bertengkar dengan petugas KRL terkait tiketnya yang tidak valid. Maya dan Farhan merasa prihatin melihat situasi itu, mereka berdua berusaha menenangkan suasana dengan memberikan saran dan bantuan.
Setelah situasi tenang kembali, KRL tiba di stasiun tempat Maya harus turun. Sebelum berpisah, Maya dan Farhan bertukar nomor telepon dan berjanji untuk bertemu lagi. Mereka saling meyakinkan bahwa pertemuan kebetulan ini harus dijadwalkan ulang.
Saat Maya turun dari KRL, dia merasa hangat di hatinya. Bertemu kembali dengan Farhan membuatnya tersenyum sepanjang hari. Ia merasa bersyukur atas kebetulan yang membawanya bertemu dengan sahabat lama di dalam kereta yang penuh sesak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H