Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perlawanan di Langit Malam

29 November 2023   07:38 Diperbarui: 4 Desember 2023   19:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dream.co.id

Di suatu hutan yang lebat, senyap merajai malam. Kelelawar bernama Kelana, dengan sayapnya yang hitam legam, melintas di antara pepohonan. Sementara itu, Elang bernama Elara, dengan cakarnya yang tajam, menjelajahi langit malam dalam pencarian mangsa.

Pada suatu malam yang gelap, Kelana dan Elara bertemu di langit hutan yang sama. Keduanya saling menatap dengan tatapan penuh tantangan, tiap detik penuh ketegangan. Keduanya memiliki kekuatan dan keahlian yang luar biasa dalam penerbangan dan menyerang.

Kelana, kelelawar yang gesit dan lincah, mengelilingi Elara dengan gerakan yang sulit diprediksi. Sementara itu, Elara, elang yang tangkas dan kuat, berusaha menahan serangan-serangan mendadak yang dilancarkan Kelana. Pertarungan di udara itu memikat, langit yang sunyi menjadi saksi pertempuran yang mengagumkan.

Namun, di tengah pertarungan sengit itu, sebuah ancaman besar mengintai. Sebuah perangkap yang tidak terduga telah diatur oleh sekelompok pemburu. Jaring besar telah terpasang, mengancam nyawa keduanya. Kelana dan Elara, yang sebelumnya saling bertarung, kini harus bersatu demi keselamatan mereka sendiri.

Dengan kecerdikan dan kerjasama yang luar biasa, Kelana dan Elara berhasil mematahkan jaring yang mengurung mereka. Pengalaman pahit itu membawa pemahaman baru bagi keduanya. Mereka menyadari bahwa keberanian dan kekuatan sejati muncul saat mereka bekerja sama, bukan saling bersaing.

Dari malam itu, Kelelawar Kelana dan Elang Elara tidak lagi bertarung satu sama lain. Mereka menjadi sahabat yang saling melindungi satu sama lain di hutan yang indah. Keduanya belajar bahwa persahabatan bisa lahir dari pertarungan, dan kebaikan selalu dapat mengalahkan persaingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun