Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Orang Ingin Terlihat Kaya?

25 November 2023   04:30 Diperbarui: 25 November 2023   04:31 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Keinginan untuk terlihat kaya merupakan fenomena kompleks yang melibatkan faktor psikologis yang mendalam. Di balik dorongan ini, banyak orang mencari pengakuan sosial dan status ekonomi. Pertama, kekayaan sering dianggap sebagai simbol prestise dan keberhasilan. Orang percaya bahwa penampilan kaya dapat membuka pintu peluang dan mengundang rasa hormat dari orang lain.

Selain itu, media sosial memainkan peran besar dalam mendorong keinginan untuk terlihat kaya. Kita sering terpapar pada gaya hidup glamor yang ditampilkan oleh selebriti dan tokoh publik, menciptakan tekanan sosial untuk menunjukkan keberhasilan materi. Fenomena ini menciptakan siklus di mana orang terus berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan citra kesejahteraan mereka.

Namun, aspek psikologis lainnya termasuk ketakutan akan penilaian sosial. Masyarakat seringkali menilai seseorang berdasarkan penampilan material mereka, dan rasa takut akan dianggap kurang sukses dapat mendorong individu untuk berusaha tampil kaya, meskipun itu hanya permukaan belaka.

Selain itu, adanya mitos bahwa kekayaan membawa kebahagiaan turut memainkan peran penting. Orang mungkin percaya bahwa memiliki kekayaan akan membawa kepuasan hidup dan kebebasan finansial, meskipun hubungan antara kekayaan dan kebahagiaan sebenarnya lebih kompleks.

Beberapa orang juga mengasosiasikan kekayaan dengan keamanan finansial di masa depan. Dalam ketidakpastian ekonomi, keinginan untuk terlihat kaya dapat menjadi strategi untuk menciptakan rasa aman dan meredakan kecemasan terkait masa depan keuangan mereka.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa dorongan untuk terlihat kaya juga dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak sehat. Orang mungkin cenderung mengorbankan tabungan atau membebani diri dengan utang hanya untuk mempertahankan citra kekayaan yang mereka bangun.

Pentingnya identitas sosial juga dapat menjadi penyebab di balik keinginan untuk terlihat kaya. Seseorang mungkin merasa bahwa menjadi bagian dari kelompok yang dihormati atau diakui memerlukan penampilan materi tertentu, mendorong mereka untuk mengejar kekayaan sebagai sarana untuk mencapai tujuan sosial ini.

Dalam beberapa kasus, keinginan untuk terlihat kaya dapat menjadi alat pengukur keberhasilan dalam lingkungan tertentu. Seseorang mungkin merasa bahwa untuk dihargai atau diakui di lingkungan profesional atau sosial tertentu, penampilan kaya adalah suatu keharusan.

Kesimpulannya, keinginan untuk terlihat kaya melibatkan kompleksitas psikologis yang melibatkan keinginan akan pengakuan sosial, tekanan media sosial, ketakutan akan penilaian, mitos kebahagiaan, keamanan finansial, perilaku konsumtif, identitas sosial, dan pengukuran keberhasilan. Memahami dinamika ini dapat membuka jendela ke dalam kompleksitas pikiran manusia seputar citra finansial dan membantu menggali solusi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun