Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Eksodus Kelas di Rumah Pinggir Desa

25 November 2023   16:18 Diperbarui: 25 November 2023   16:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana senja menyelimuti rumah kosong di pinggir desa. Pepohonan tua bersusun rapi, menciptakan bayangan misterius di sekitarnya. Beberapa warga desa menyebutnya sebagai rumah terkutuk yang tak lagi berpenghuni sejak puluhan tahun lalu.

Pada malam tertentu, suara langkah kaki tak terdengar di telinga manusia biasa, tapi ada yang bersumpah mendengar desiran gaun wanita di lorong gelap. Sebuah cerita mistis berkembang, menceritakan seorang wanita cantik yang konon meninggal dalam keadaan misterius di sana.

Setiap kali hujan turun, ternyata rumah itu menjadi semakin menyeramkan. Seseorang pernah melihat bayangan putih berjalan di koridor, meninggalkan jejak air di lantai. Warga desa mulai enggan melintas di dekat rumah itu pada malam hari.

Ada yang mengklaim bahwa suara tangisan bayi terdengar dari dalam rumah, meskipun tak ada satupun anak kecil yang tinggal di desa tersebut. Penduduk desa menjadi waspada dan mulai membicarakan upacara keagamaan untuk menyucikan rumah tersebut.

Misteri semakin menggila ketika salah seorang warga mencoba tidur semalam di dalam rumah kosong itu. Keesokan harinya, dia menghilang tanpa jejak, hanya meninggalkan sebuah diari yang berisi tulisan aneh dan tak terbaca.

Warga desa yang penasaran membentuk rombongan untuk menyelidiki kebenaran di balik misteri rumah itu. Namun, semakin dalam mereka menjelajah, semakin jelas terasa bahwa ada kekuatan gelap yang menahan mereka.

Di malam yang gelap, suara ketukan pintu tanpa henti menghantui rombongan itu. Mereka merasa sepertinya tidak sendirian. Sesaat kemudian, sebuah bayangan hitam muncul di depan mereka, memancarkan aura kegelapan yang membuat hati berdebar.

Tak ada yang tahu bagaimana rombongan itu berhasil melarikan diri, tetapi setelah kejadian itu, rumah kosong di pinggir desa semakin terlupakan. Tidak ada yang berani mendekatinya, dan kisah horor tentang rumah itu menjadi cerita legenda yang terus diceritakan dari generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun