Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertarungan Harimau dan Buaya

14 November 2023   12:01 Diperbarui: 14 November 2023   12:07 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: istockphoto.com

Hutan belantara yang lebat dan sunyi menjadi saksi bisu dari pertarungan alam yang sedang berlangsung. Di tepi sungai yang mengalir deras, seekor harimau yang gagah berani bersiap-siap menghadapi musuh bebuyutannya, seekor buaya raksasa yang dikenal sebagai penguasa sungai.

Pertarungan ini bukanlah sesuatu yang baru di alam liar, namun kali ini, suasana menjadi tegang karena keduanya sama-sama kuat dan tangguh. Harimau dengan garang melototkan matanya, mencoba mengintimidasi buaya yang tengah berjemur di tepi sungai. Sementara itu, buaya yang tenang mengangkat kepala, menunjukkan deretan gigi tajam yang siap mengoyak daging mangsanya.

Hari itu, cuaca sangat panas, dan udara terasa terbakar oleh matahari yang menyengat. Harimau mengeluarkan deru rendahnya, menggertakkan gigi-gigi tajamnya sebagai tanda peringatan kepada buaya. Namun, buaya tetap diam, tak terpengaruh oleh ancaman harimau yang perkasa.

Ketegangan mencapai puncaknya saat harimau melompat dengan lincah, mencoba menyerang buaya dengan cakarnya yang tajam. Namun, buaya yang licin dan cepat segera menggelincir masuk ke sungai, menghindari serangan mematikan harimau. Sungai menjadi medan perang baru, di mana kekuatan kedua makhluk itu diuji.

Air sungai bergelombang akibat pertarungan yang hebat, dan busur-busur cahaya matahari memantul di permukaan air, menciptakan pemandangan yang spektakuler. Harimau dan buaya terus saling serang dan menghindar, mencoba menemukan kelemahan satu sama lain.

Tiba-tiba, buaya melompat keluar dari air dengan cepat, mencoba mengejutkan harimau. Namun, harimau yang gesit berhasil menghindar, dan pertarungan berlanjut di tepi sungai yang berbatu. Mereka saling mengunci cakar dan gigi, berusaha menunjukkan siapa yang layak menjadi penguasa wilayah ini.

Pertarungan itu berlangsung lama, hingga matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Kedua makhluk itu, yang kini sudah lelah dan terluka, merasa bahwa mereka telah menunjukkan kekuatan dan keberanian masing-masing. Dengan satu gerakan terakhir, harimau dan buaya melepaskan cengkeraman mereka, saling memandang dengan penuh rasa hormat.

Mereka masing-masing melangkah mundur, meninggalkan medan pertempuran tanpa ada pemenang yang jelas. Alam liar pun kembali sunyi, namun kisah pertarungan epik antara harimau dan buaya akan terus dikenang sebagai bagian dari keindahan dan keganasan alam semesta yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun