Mohon tunggu...
Rizaldo Maarief
Rizaldo Maarief Mohon Tunggu... profesional -

gemar menulis. bekerja pada bidang tulis-menulis. "kata-kata tidak mengenal waktu. kita harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyadari akan keabadiannya..."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cabe Rawit (Itu) Terus Berprestasi

30 April 2013   23:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:20 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_240910" align="alignnone" width="1179" caption="Kecil-kecil Cabe Rawit. Prestasi dan terus berprestasi..."][/caption]

Sejak hadir film The Raid: Redemption, ilmu beladiri pencak silat semakin dikenal. Bukan saja di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Bahkan, sejumlah aktor Hollywood mulai belajar seni beladiri yang asli budaya bangsa Indonesia ini. Di dalam negeri, seni pencak silat telah ditetapkan sebagai kurikulum pendidikan jasmani di setiap sekolahan.

Tenggok saja SMP Negeri 239 Jakarta ini. Sejak tahun 1996, sekolah yang terletak di bilangan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, ini menorehkan pencak silat sebagai kegiatan ekstrakulikuler andalan. Segudang prestasi dari yang kejuaraan tingkat wilayah hingga nasional telah diraihnya.

[caption id="attachment_240914" align="alignnone" width="640" caption="Medali-medali yang diraih atlet Silat SMP N 239"]

13673367171289473916
13673367171289473916
[/caption] Pesilat SMP 239 kerap meraih juara I dalam ajang kejuaraan tingkat DKI Jakarta. Sekolah yang berdiri di atas lahan 2500 meter ini juga, telah tiga tahun berturut-turut merebut juara I nasional dalam ajang O2SN Tingkat SMP tahun 2012 di Palembang lalu. “Kami ingin menciptakan bibit-bibit atlet berprestasi yang nantinya dapat mengharumkan nama bangsa,” ujar Mardiyono. Spd, guru pembina olahraga beladiri SMPN 239 ini.

[caption id="attachment_240916" align="alignleft" width="336" caption="Eri Yuliana, siswa kelas I, meraih juara I kelas Seni Tunggal Putri dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat SMP se-Jakarta Selatan 2013."]

13673369631580406235
13673369631580406235
[/caption]

Sekitar 80 siswa-siswi mengikuti ekstrakulikuler pencak silat ini. Latihannya saban hari Senin, Rabu dan Jumat dimulai pukul 16.00 WIB. Dilatih oleh jawara-jawara silat dari Perguruan Silat Mustika, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Aliran gerakannya silat Betawi Babakan. “Di sini (Jagakarsa, red) adalah tanah pendekar silat Betawi. Kami ingin para siswa termotivasi untuk melestarikan budaya silat yang turun temurun ini,” tegasnya.

Selain mendidik siswa peduli terhadap budaya sendiri, melalui pencak silat juga diajarkan jiwa berprestasi, kejujuran serta sportifitas di kalangan pelajarnya. “Dengan silat jujur para siswa memiliki jiwa sportif dan kedisiplinan,” imbuh Mardiyono sembari menunjukkan tropi-tropi penghargaan kejuaraan seni beladiri pencak silat yang diraih para atlet muridnya.

Alhasil, berkat pendidikan jasmani pencak silat ini, SMPN 239 dikenal gudangnya mencetak atlet nasional cabang beladiri pendak silat. Manfaat besarnya,”Dengan silat murid-murid kami antipati dengan tawuran. Para murid lebih menghargai persahabatan daripada berantem,”kata Mardiyono sembari mengepalkan tangan sebagai tanda semangat menjunjung nilai perdamaian.

Jurus I Jurus V

Menurut Samin S.pd, pelatih ekskul pencak silat SMPN 239, ekstrakulikuler pencak silat yang dikembangkan di SMPN 239 ini adalah dari aliran perguruan silat Mustika, Jakarta Selatan, yang tumbuh dan berkembang di basis pendekar Betawi. “Tujuannya hanya ingin mengembangkan seni beladiri asli budaya bangsa. Jangan sampai pencak silat pelan-pelan terkikis oleh budaya luar,” tegas guru besar Mustika yang telah puluhan tahun mengajarkan teknik dan tenaga dalam beladiri silat kepada ratusan siswa SMPN 239 ini.

136733709939004655
136733709939004655
Regenerasi pencak silat harus ditanamkan. Khususnya di SMPN 239 ini. Sekitar 80 siswa-siswi diajarkan teknik, kuda-kuda, jurus-jurus kuncian dan tenaga dalam ilmu seni beladiri pencak silat. Di sini andalan jurusnya diberi nama Jurus I dan Jurus V.

Jurus I meliputi teknik tangkisan, kuncian dan hindaran dari serangan lawan. Sedang Jurus V berisi teknik-teknik pematahan (seperti pematahan batako, balok, besi), teknik pukulan jarak jauh untuk melawan aksi kekerasan di jalan, serta teknik tenaga dalam yang difungsikan untuk melatih stamina tubuh para siswa. “Belajar silat bukan untuk berantem atau tawuran, belajar silat untuk berprestasi. Jadi motivasi para siswa untuk menjadi yang terbaik pelan-pelan terbentuk dengan sendirinya,” ungkap Samin dengan penuh semangat.

Para pesilat bangku sekolah putih biru ini meraih banyak prestasi. Bahkan ada lulusan SMPN 239 sudah unjuk gigi diajang SEA Games. “Saya bangga mengajarkan ilmu pencak silat di SMP ini. Murid saya banyak yang menjadi atlet nasional,” katanya sumringah.

Cetak Atlet Nasional

Berkat jurus andalan; jurus I dan jurus V, inilah membuat Eri Yuliana, siswa kelas I, meraih juara I kelas Seni Tunggal Putri dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat SMP se-Jakarta Selatan 2013 ini. “Saya bangga. Gara-gara silat saya juga menjadi juara I dan II kelas seni tunggal dan kelas fighter O2SN tingkat SMP se-DKI tahun 2012 lalu,” ujarnya tersenyum.

[caption id="attachment_240920" align="alignleft" width="336" caption="Eny Trisusilowati, siswi kelas III SMP, meraih juara II Popnas Riau tahun 2011 dan juara II O2SN Tingkat SMP se-Nasional tahun 2012 di Palembang. "]

1367337171485893920
1367337171485893920
[/caption] Belia yang sejak kelas 2 SD menggeluti pencak silat ini berharap menjadi atlet nasional yang terus-menerus melestarikan pencak silat. ”Saya ngak ingin pencak silat hilang begitu aja. Kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikannya,” tegasnya.

Prestasi membanggakan juga ditorehkan Rifa Hijriah. Siswi kelas III SMPN 239 ini, pernah meraih medali perak dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2011 di Riau lalu. “Saya bangga bisa meraih prestasi untuk SMP 239 ini,” ujar Rifa yang sejak kelas 3 sekolah dasar sudah belajar silat.

Karena silat juga Rifa merasa percaya diri. “Gara-gara silat saya bisa waspada diri. Tidak takut apapun,” tegas gadis 14 tahun yang bercita-cita ingin menjadi atlet pencak silat yang berprestasi hingga ke tingkat Internasional ini.

Dalam sesi wawancara, tiba-tiba, saya disuguhkan pertunjukan teknik seni golok oleh siswi bernama Eny Trisusilowati. Siswi kelas III SMP, ini meliuk-liukkan gerakan dan teknik permainan senjata golok. Sungguh matang dan terarah. Berkat keahliannya itu, Eny meraih juara II Popnas Riau tahun 2011, dan juara II O2SN Tingkat SMP se-Nasional tahun 2012 di Palembang silam. “Silat telah menjadi jiwa dan semangat saya. Saya bangga sekali,” ujar Eny yang bercita-cita ingin menjadi atlet nasional yang berprestasi hingga ke tingkat dunia.

Dzaky Fadlurrohman juga demikian. Siswa kelas III ini meraih sukses juara I ajang O2SN Tingkat nasional tahun 2012 lalu. Spesialis seni tunggal ini, merasa bangga dapat berkontribusi demi sekolahan. Dzaky sudah dua kali meraih medali emas. Pada O2SN tahun 2008, Dzaky menyumbangkan medali emas bagi provinsi DKI Jakarta untuk cabang pencak silat tingkat Sekolah Dasar (SD). “Cita-cita saya memang ingin menjadi seorang atlet pencak silat,” ujar putra pasangan Suyoto dan Wartini sembari menjelaskan bahwa dengan silat membuat dirinya memiliki percaya diri yang tinggi, dan juga membuat sifatnya menjadi penurut dan lebih sopan berhadapan dengan orangtua.

13673373701221958601
13673373701221958601

Pengalaman juara dalam setiap event pencak silat, telah membuat nama SMP Negeri 239 Lenteng Agung ini dikenal luas hingga ke tingkat Nasional. Prestasinya diakui. Atlet pencak silat nasional; Yuli Ardiansyah, Kiki Dyah Ayuwati dan Djuriah merupakan alumni-alumni SMPN 239 yang memiliki prestasi gemilang.

[caption id="attachment_240922" align="alignnone" width="640" caption="Silat 239, Raih Terus Prestasi..."]

13673374412067426494
13673374412067426494
[/caption] Dengan semboyan; “Raih Prestasi, Bentuk Jiwa Sportif”, SMP Negeri 239 terus bergeliat menciptakan atlet nasional dan meraih medali sebanyak-banyaknya. Bravo...!!! Sekian. Salam. (rizaldo, karpetmerah 20130430)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun