Mohon tunggu...
Rizal Latiang
Rizal Latiang Mohon Tunggu... Mahasiswa -

الكتابة للمعرفة

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa dan Sebatang Rokok

27 September 2018   01:44 Diperbarui: 27 September 2018   02:12 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengisi kekosongan dengan menyeruput sebatang rokok? Memang sudah tak perlu diherankan lagi, para pecandu rokok selalu mengisi kekosongannya dengan sebatang rokok, dan ditemani dengan segelas kopi. Namun bagaimana jika yang merokok tersebut dari golongan anak usia dini?

Sembari menunggu guru tiba dikelas, keluarkan rokok nyalakan api, mulai menyeruput. Parahnya lagi mereka tidak sendirian, namun beramai-ramai. Jika itu terjadi lantas bagaimana cara guru BK menyikapinya? Bagaimana cara guru BK mencegah terjadi hal seperti itu?

Seiring berkembangnya zaman, banyak anak usia dini yang sudah mengenal rokok, tidak hanya mengenalinya saja, bahkan mereka ikut mencobanya. Tentunya di sekolahan,setiap jam pelajaran kosong para siswa perokok selalu menyempatkan untuk duduk dipojok belakang sekolah sembari menyeruput sebatang rokok. Dari kenyataan tersebut tentunya seorang guru harus mengambil peran penting khususnya guru BK, karena tanggung jawab guru BK yang begitu penting untuk selalu mengawasi para siswa disekolah.

Guru BK bukan hanya menghukum siswa yang melanggar saja, melainkan mencegah siswa untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Hal ini kita kaitkan dengan fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Fungsi ini membantu konseli untuk menghindari hal-hal yang membahayakan dirinya. contohnya dengan melukan pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Agar mereka terhindar dari perbuatan ataupun kegiatan yang membahayakan diri konseli atau diri siswa tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun