Train to Busan bukanlah film horor biasa yang biasa Anda temukan. Train to Busan tidak hanya menampilkan horor didalam layar kaca. Adegan action, sebagian komedi, dan lebih-lebih drama pun berupaya disisipkan di dalam film ini.
Penuhnya variasi berasal dari bermacam genre justru tidak mengaburkan fokus cerita Train to Busan. Meski terganjal hal minor layaknya banyaknya kerancuan waktu antar adegan yang tidak digambarkan dengan apik, semua unsur ini terjadi sesuai yang diharapkan. Aksi ketiga tokoh didalam menerobos empat gerbong kereta penuh zombi adalah keliru satu hal yang kemungkinan paling berkesan didalam sejarah film zombi. Bukan karena kekerasan yang penuh darahnya, melainkan karena ketidakberdayaan para tokoh yang hanya bisa mendorong para zombi ketimbang membunuh mereka.
Dibilang begitu, intrik yang dihadirkan layaknya tidak percaya satu sama lain memicu pemirsa menjadi geregetan yang terkadang menjadi picis. Belum lagi disempurnakan oleh tingkah antagonisnya. Â Ada scene dari film ini yang mengambil pengeluaran sgp. Antagonis yang merupakan seorang pengusaha lebih sesuai untuk hidup didalam sinetron Indonesia karena sifatnya yang begitu menjengkelkan pun anehnya miliki redeeming value yang memicu cii-ciri tidak hanya sekedar sebagai penggerak plot yang berdimensi satu (yakni hanya berbuat jahat), melainkan bisa dirasa sebagai suatu hal yang manusiawi.
Karakter yang menghiasi Train to Busan bermacam-macam. Beberapa di antaranya merupakan tipikal karakter yang biasa Anda temukan dalam tayangan Korea layaknya sepasang remaja berparas rupawan bersama kemauan cinta yang membara bisa-bisa membakar hutan Riau untuk ke dua kalinya ataupun entrepreneur yang kaku dan mempunyai visi misi yang tertib dan rapi dan rupawan lagi.
Di segi lain, tidak sanggup diungkiri bahwa tersedia beberapa yang justru mengakibatkan film ini menjadi begitu menarik layaknya pasutri baru yang mempunyai chemistry yang sangat baik di pada keduanya. Ada pula kakak adik manula yang menggambarkan perbedaan satu sama lain, meski secara tidak eksplisit. Pada kesimpulannya, tokoh utama yang diperankan Gong Yoo berhasil memimpin film secara keseluruhan untuk menjadi menarik. Peran Ma Dong-seok sebagai penyeimbang karakter Gong Yoo juga sanggup bersinergi bersama baik bersama intrik yang mereka alami.
Apresiasi juga sanggup disampaikan untuk aktor cilik Kim Soo-an yang bersama polosnya memainkan karakter sebagai anak tokoh utama. Selebihnya sanggup dikatakan sebagai memadai baik, meski kadangkala di segi tertentu kami data sgp sanggup menebak tokoh mana saja yang bakal mati di awal cerita.
Tentu saja belum lengkap jika kami belum berbicara soal zombi yang ada di film ini. Train to Busan mengadaptasi tipe zombie yang mampu berjalan cepat layaknya Witch didalam seri game Left 4 Dead. Zombi tipe ini tak hanya peka pada nada manusia layaknya zombi pada umumnya, termasuk mampu mendeteksi keberadaan manusia secara visual dan peka pada cahaya. Perasaan skeptis sering muncul dikala melihat gabungan pada gerbong kereta yang sempit dengan pergerakan zombie yang mampu saja berakhir sebagai aksi yang minim tensi, namun ternyata tidak.
