PERCOBAAN BUNUH DIRI SISWA SMAN 3 BANDUNG, APA ALASANNYA? APAKAH INFORMASINYA SELAMA INI SUDAH BENAR? INILAH PERJALANAN SAYA MENCARI INFORMASI SESUNGGUHNYA
 SMAN 3 Bandung, sebuah institusi pendidikan yang telah mengukir jejaknya dalam sejarah prestasi, inspirasi, dan pembelajaran yang mendalam.Prestasi gemilang sekolah tidak hanya tercermin dalam nilai akademik, tetapi juga dalam berbagai kompetisi dan kegiatan ekstrakurikuler yang meluas. Mulai dari olahraga, seni, debat, hingga sains, siswa-siswi SMAN 3 Bandung berdiri di puncak, membuktikan bahwa keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi yang tak kenal lelah. Namun dibalik citranya yang baik selama ini, sman 3 baru saja mengalami kejadian yang cukup menggegerkan.
seorang siswi SMAN 3 Bandung berinisal A jatuh melompat dari lantai 3 gedung sekolah setinggi 10 meter, kejadian ini terjadi pada 28 November 2023. Terlihat dalam rekaman CCTV siswi ini mondar mandi di lantai 3, tak lama berselang siswi tersebut menaiki pagar dan langsung melompat hingga mendarat di kolam kering ya g berada di lantai 1 SMAN 3 Bandung dan langsung dilarikan kerumah sakit. Aparat Polrestabes Bandung yang mendapat laporan langsung melakukan olah TKP dan memeriksa beberapa korban.
Setelah informasinya menyebar banyak sekali asumsi publik yang berkembang, mulai dari alasan percobaan bunuh diri yang dikarenakan putus cinta, siswi yang meninggal dunia, hingga alasan mengaitkan dengan hal hal mistis.
Saat saya sedang mencari informasi ke tempat kejadian yaitu SMAN 3 Bandung, saya bertemu dengan siswa SMAN 3 bandung bernama Raka yg ternyata satu ekskul bersama saudara A yaitu ekskul Bahasa Inggris. Saat dimintai keterangan Raka mengatakan "Saya gatau kronologi pastinya, tapi yang pasti percobaan bunuh dirinya bukan karena putus cinta" Â
Saya mencoba mencari informasi valid dengan masuk ke SMAN 3 Bandung untuk meminta keterangan pihak sekolah tapi sangat disayangkan pihak humas dari sekolah yang berhak memberi informasi lebih sedang tidak ada di sekolah, tepatnya sedang bertugas keluar kota untuk beberapa hari, akan tetapi pihak sekolah mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar terjadi kepada siswi di SMAN3 Bandung. Salah satu guru SMAN3 yang menemui saya mengatakan "kalau untuk mencari informasi terkait kejadian kemarin itu harus sama humas tapi kebetulan lagi tugas luar kota dari 3 hari yang lalu, saran saya untuk informasi sementara cari saja pernyataan pihak sekolah di internet coba cari saja pernytaan Ibu Ida SMAN 3 Bandung, tapi kalau mau bertemu langsung nanti aja datang lagi dilain hari, tapi kalau terkait kebenaran kejadian itu ya memang benar pada hari selasa ada siswi kami yang jatuh"Saya mencoba menuruti saran yang menyankan cari pernyataan pihak di internet dengan keyword "pernyataan bu Ida SMAN 3 Bandung." Setelah saya cari muncul cuplikan pihak sekolah yang menyatakan "percobaan bunuh diri karena putus cinta saya katakana itu tidak benar, siswa memang mempunyai penyakit mental dan sudah 2 tahun ini ditangani oleh psikiater dan akhir akhir ini sedang sedang di bimbing konseling oleh sekolah dan dibantu pihak orang tua."
Setelah mendapatkan cukup banyak informasi yang bersumber langsung dari pihak yang valid dan bukan berdasarkan asumsi publik saya masi mencoba untuk mencari informasi tambahan dari siswa yang satu angkatan dengan saudara A, hingga akhirnya saya bertemu dengan Alika yang kebetulan satu angkatan dengan saudara A. Saat dimintai keterangan, Alika menceritakan kronologis yang dia tahu dan menyatakan kepada saya cukup kesal dengan komenan instagram netizen yang menyatakan bahwa saudara A sedang mengalami putus cinta. Alika bercerita "kejadian itu terjadi waktu istirahat sembari moving class karena memang kurikulum baru juga kan, nah saudara A ini gatau entah memang kelas selanjutnya di lantai 3 atau sengaja ke lantai 3, yang pasti di rekaman cctv itu saudara A sengaja menjatuhkan dirinya, terlihat dari cctv dan keterangan beberapa saksi yang berada di TKP". Alika menyatakan bahwa saudara A terjatuh ke dalam kolam kering yang sudah tidak berfungsi di lantai 1. Alika menambahkan "waktu saat itu Alika pas pasan lagi makan siang di kelas lantai satu, tiba tiba ngedenger suara yang kencang dan setelah dilihat ternyata saudara A yang sudah terkapar didalam kolam kering lantai 1, ga lama dari itu siswa siswi dan staff guru baru menyadari ada siswi yang jatuh. Untuk mengurangi kepanikan dan kericuhan, para guru meminta siswa masuk kelas dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, setau saya setelah itu pihak guru menelfon ambulance namun akhirnya menggunakan ambulance yang berada di kantor sekitaran sekolah jalan Kalimantan. Saudara A langsung dibawa ke rumah sakit dan dirawat inap karena mengalami patah tulang lengan kaki dan leher." Alika juga mengatakan kepada saya kekesalan dirinya kepada komenan instagram yang menyatakan kalau ini masalah cinta "kebetulan saya follow Instagram pribadi yang bersangkutan dan emang suka bilang kalau dia ada penyakit mental dan saya yakin kayanya bukan karena putus cinta, pihak sekolah juga sudah angkat bicara soal hal ini" ucap Alika.
Dari kejadian ini kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa informasi bergerak sangat cepat dan asumsi yang belum terjamin kebenarannya itu sangat banyak berkeliaran, oleh karena itu mari gunakan sosial media kita sebijak mungkin dalam mencari informasi dan jangan mencoba coba ikut menyebarkan hoax. Saya juga turut mendoakan semoga saudara A cepat diberi kesembuhan dan pihak saudara A maupun keluarga apabila melihat artikel ini dapat bersedia untuk saya angkat ceritanya menjadi berita demi memberi informasi dan mengedukasi para pembaca.
 Menurut kalian gimana nih untuk masalah mental healt  yang semakin hari makin dirasa penting untuk kita semua dan berita hoax yang masih banyak di sekitar kita? tulis di kolom komentar yaaa, sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H