Mohon tunggu...
Rizal Faisal Rakhman
Rizal Faisal Rakhman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya percaya, susah itu senang.. tak bisalah kita senang-senang jika tak pernah merasakan susah-susah.. email : agcetisbyrjun@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Oh Pak Dosen, Saya Mengaku Sekarang, Dulu Tidak..

22 Januari 2014   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Dulu, pada jaman dahulu kala, saya pernah menjadi mahasiswa, masuklah saya ke sana tahun 2001. oh sayang sekali saya sudah lulus saat ini, padahal teman saya sampai saat ini masih bisa menikmati dunia kampus yang penuh dengan sukacita dan dukacita. teman saya pastinya sangat disayang oleh dosen sehingga tak rela untuk cepat-cepat diluluskan. karena jika lulus, tentunya harus berpisah, dan perpisahan itu tak enak.

ada satu kenangan indah ketika saya jadi mahasiswa, ketika itu sore hari di kampus, kepala saya penat sekali karena ulah dosen yang memaksa saya harus duduk di kelas dari pagi hingga sore, butuhlah saya untuk me-refreshdiri saya. oh, teman saya ada yang pergihang outke mal, ada yang pergi ke bioskop, ada yang pulang ke kost-an sekadar untuk tidur-tidur di kasur dan makan-makan di kasur juga, karena kamar, tempat makan, dapur, disitu semua, hanya toilet saja yang terpisah, jaraknya 10 m dari kamar, WC umum namanya. Tapi saya? kondisi keuangan tak memungkinkan untuk melakukan itu semua, karena di kantong hanyalah cukup untuk ongkos pulang ke Banjaran, itu di Bandung Selatan, sedangkan kampus saya di Bandung Utara, dekat sih kalau dilihat di Google Earth. Tapi bagaimanapun juga saya harusrefreshing! harus! supaya tidak stresslah saya.


Pada saat itu di depan gerbang masuk/keluar kampus saya sedang memikirkan bagaimana cara me-refreshdiri saya. dari parkiran terlihatlah Pak Dosen mau pulang mengendarai mobil putih kesayangannya, tentu saja Pak Dosen harus melewati gerbang kampus yang cukup sempit. ketika sampailah mobil Pak Dosen di gerbang hendak keluar, saya stop mobilnya, saya halangi supaya itu mobil jangan dulu keluar gerbang.


“Maaf Pak, Bapak bisa tunggu sebentar?”


“Emangnya ada apa?” jawab Pak Dosen.


“Maaf Pak, saya sedang mencari cincin pemberian ibu saya, mungkin jatuh di sekitar sini, takutnya terlindas oleh mobil Bapak jika mobil Bapak lewat”. Sambil berakting seakan-akan kejadian itu benar-benar terjadi.


“OK, tapi cepat ya…” jawab Pak Dosen lagi.


oh, saya berhasil membuat Pak Dosen tertahan di gerbang kampus, dan saya berpura-pura mencari cincin di hadapan mobilnya sambil menghalangi Pak Dosen untuk keluar gerbang. Kolong mobil pak dosenpun tak luput untuk saya jelajahi.Sampai akhirnya….


“tidiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidd!!!” itu suara klakson, bukan suara Pak Dosen.


“Wey!! cepat dong..!! saya mau buru-buru pulang tau!!” nah kalau yang ini suara Pak Dosen agak tinggi, yang memang tersita waktunya karena saya.


“Sebentar Pak, sebentaaaaar …” jawab saya.


Akhirnya Pak Dosen terpaksa harus menunggu beberapa saat dengan kesal.


Sambil jongkok di depan mobil Pak Dosen, saya keluarkan cincin yang memang tadi sudah saya persiapkan didalam kantong celana saya. Itu menandakan akting saya harus segera berakhir, kasihan Pak Dosen sudah menunggu lumayan lama, meskipun 5-10 menitan, tapi menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan, betul? Akhirnya saya tunjukkan itu cincin ke Pak Dosen.


“Ketemu Pak, ada di bawah ban mobil bapak, hampir saja terlindas” kata saya.


“Terimakasih banyak ya Pak….” itu kata saya lagi.


Dengan berakhirnya akting saya, berhasillah Pak Dosen untuk keluar gerbang kampus dan pulang untuk menemui istri tercintanya, dan berhasillah juga saya untukrefreshingpada saat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun