Menanggapi salah satu tulisan di KOMPAS hari ini, Negara dan Nasib Peneliti oleh Asvi Warman Adam, saya benar-benar tertegun. Saya jadi teringat dengan profesi kedua orang tua saya. Mereka sama-sama seorang peneliti. Orang tua saya bekerja di (ICCRI) Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, Jember-Jawa Timur.
Beliau pernah bercerita, gaji dan tunjangan peneliti di Indonesia jika dibandingkan dengan di luar negeri itu masih kalah jauh. Di kawasan Asia Tenggara saja, Indonesia tergolong negara yang kurang mempedulikan pentingnya peran peneliti. Di beberapa negara Eropa, peneliti bagaikan raja. Seorang guru besar suatu universitas saja sudah biasa memiliki kapal pribadi untuk menyalurkan hobi memancing dan berlayarnya. Dan mereka memang peneliti yang luar biasa.
Kedua orang tua saya memang sering pergi ke luar negeri untuk urusan dinas dan penelitian. semua biayanya ditanggung oleh kantornya. kata mereka, itulah perbedaan peneliti pegawai swasta dengan peneliti pegawai negeri sipil. peneliti PNS memang mendapatkan gaji yang sedikit lebih besar dari peneliti swasta, tapi peneliti PNS banyak yang iri, karena peneliti swasta lebih sering dikirim ke luar negeri untuk studi lanjutan, penelitian, dll. Perusahaan swasta lebih peduli akan peran peneliti-penelitinya.
Peneliti memiliki jasa yang sangat besar bagi kemajuan suatu bangsa, terutama bagi negara berkembang. Semua hasil karya-karya penelitian ilmiahnya yang baik, dapat segera diwujudkan dan dimanfaatkan demi kepentingan bersama. Sudah semestinya negara peduli akan hal ini. Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai dan menjunjung tinggi jasa dan karya para penelitinya.
Sehingga, saya setuju dengan pendapat-pendapat Pak Asvi dalam tulisannya. Sudah sepantasnya peneliti-peneliti negeri ini mendapatkan dukungan yang besar. Daripada mendahulukan studi banding anggota parlemen ke luar negeri, pembangunan gedung DPR, dll. Lebih baik negara memberikan tunjangan penelitian serta meningkatkan kesejahteraan para penelitinya agar semakin tumbuh peneliti-peneliti profesional beserta karya-karyanya yang sangat berguna bagi kehidupan bangsa ke depannya.
peneliti mampu bekerja di bawah tekanan. bekerja dengan ikhlas dan penuh kejujuran sesuai kode etiknya (peneliti yang tidak jujur tidak mungkin menghasilkan karya penelitian yang bisa diakui). daripada membiayai calon-calon koruptor perusak bangsa, lebih baik membiayai para peneliti yang sudah pasti berguna dan tidak merugikan bangsa.
JAYALAH SELALU PENELITI-PENELITI INDONESIA! KAMI MENGHARGAI dan BERTERIMAKASIH atas JASA dan PERAN SERTAMU dalam MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA..
(tulisan pertama sejak bergabung dengan kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H