Mohon tunggu...
Rizaldy Adyatma Gunawan
Rizaldy Adyatma Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Model Preverensi dan Advokasi Scholarship Berbasis Learning Education System bagi Generasi Milenial

21 Juni 2024   01:55 Diperbarui: 21 Juni 2024   01:59 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep merdeka belajar merupakan respon terhadap suatu perkembangan era yang ada saat ini, lembaga pendidikan memiliki kesempatan dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi (Widya, 2021). Konsep pembelajaran merdeka belajar mengedepankan kepentingan kemaslahatan manusia, dengan merespon perkembangan yang ada dan disesuaikan dengan Undang-Undang 1945 dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar utama berjalan sebuah pendidikan (Jauhari, 2022). Sehingga nantinya diharapkan dengan adanya perkembangan sektor pendidikan dapat meningkatkan sebuah pembaharuan dalam sektor pendidikan yang mampu bersaing dengan negara-negara lain (Jaya, 2019). Pendapat ahli tentang pendidikan beranekaragam menurut Confucius pendidikan merupakan sebuah tempat untuk menghasilkan keterampilan diri yang akan diasah dari keterampilan diri tersebut menghasilkan sebuah pengetahuan yang akan berdampak terhadap terwujudnya harapan hidup. Menurut Albert Eisnten pendidikan merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang dalam belajar di dalam sekolah, dari hasil pembelajaran tersebut dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan biaya pendidikan saat ini memerlukan peran penting dari scholarship atau beasiswa, dimana beasiswa sendiri merupakan tunjangan biaya untuk melanjutkan pendidikan bagi seseorang dalam upaya memenuhi biaya belajar (Nufus, 2022). Keberadaan beasiswa di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, membuktikan biaya pendidikan menjadi permasalahan utama bagi siswa/siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Bantuan pendidikan ini bisa didapatkan oleh setiap individu yang berada pada tingkat pendidikan SMA/Sederajat dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Badan pusat statistika mencatat bahwa hingga tahun 2021 jumlah penerima beasiswa untuk anak SMA/Sederajat sebesar 16,46% (BPS,2021).

Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Indonesia yang dinaungi oleh program pemerintah sendiri tersedia oleh Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, Kementrian Agama, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Data jumlah penerima beasiswa di Indonesia tahun 2023 berjumlah 73.093, jumlah dana yang terselurkan yaitu sekitar 8 triliun. Penerima beasiswa dari KEMENDIKBUDRISTEK berada di urutan pertama sebagai pemberi beasiswa yaitu 38.913 awardee, disusul oleh KEMENAG dengan total penerima beasiswa 26.575 awardee, dan yang terakhir yaitu LPDP sebanyak 7.605 orang (Katadata, 2023). Badan Pusat Statistika mencatat bahwa penerima beasiswa atau bantuan pendidikan di Indonesia mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2009-2021, pada tahun 2009 jumlah penerima beasiswa di Indonesia hanya berada pada angka 3,89% dan meningkat pada tahun 2021 menjadi 20,14%.

Learning education system dalam pelaksanaannya mencerminkan system pembelajaran individual yang berpusat pada kegiatan siswa (student centerd lerning), dengan beberapa modifikasi dan sangat memperhatikan perbedaan antara individu pebelajar (Mufdalifah, 2017). Learning education system didefinisikan sebagai pembelajaran yang adapatif, di mana pembelajaran disesuaikan dengan minat, kekuatan, kebutuhan setiap pelajar, dan memberikan ruang waktu pelaksanaan pembelajaran yang fleksibel (Basham et al., 2016).

Learning education system merupakan sistem yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran karena berfokus pada siswa dan sesuai dengan kondisi perkembangan zaman (Chen et al., 2018). Dalam kajian ini, learning education system digunakan dan dimodifikasi ke dalam proses intervensi prevensi dan advokasi scholarship. Berikut merupakan desain dari kombinasi antara pelaksanaan prevensi dan advokasi berbantuan model Research and Development Lee and Owens dalam langkah mempersiapkan Generasi Millenial mendapatkan informasi terkait dengan scholarship.

Model prevensi dan advokasi scholarship model RND Lee and Owens:

  • Analysis

            Analisis kebutuhan (Need Assesment) merupakan proses sitematis untuk menentukan tujuan, adapun hal-hal yang dilakukan antara lain yaitu :
A.. Menentukan keadaan saat ini (determine the present condition) yaitu menentukan sumber permasalahan. Permasalahan yang
muncul dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa terkait dengan scholarship yang masih kurang

B. Menentukan tugas (define the job) yaitu menentukan keterampilan dan pengetahuan apa yang harus dimiliki untuk
menyelesaikan permasalahan. Solusi dari permasalahan tersebut penulis mengadakan seminar untuk mengetahui informasi terkait
dengan scholarship

C. Manentukan area positif (determine positive areas) yaitu mengidentifikasi tempat atau area yang berhubungan dengan munculnya masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan ini muncul di kalangan siswa dalam mendapatkan beasiswa.

D. Menyusun prioritas pelaksanaan (set priorities for action) yaitu menyusun langkah-langkah sebelum pelaksanaan, dimulai dari
membuat tujuan, hasil yang diharapkan sesuai dengan faktor- faktor lainnya.

Analisis Awal-Akhir (Front-End Analysis) menentukan langkah melalui analisis awal-akhir agar solusi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kondisi di lapangan, adapun hal-hal yang dilakukan antara lain yaitu :

A. Analisis pengguna (audience analysis) audience dalam penelitian ini yaitu siswa SMA di Indonesia
B. Analisis insiden kritis (critical incident analysis) yaitu menentukan kemampuan dan pengetahuan yang dicapai setelah adanya program prevensi dan advokasi seminar scholarship. Penelitian ini mengharapkan setelah seminar scholarship, siswa  mampu meningkatkan pengetahuan dan mempersiapkan segala hal dalam mendapatkan beasiswa


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun