Mohon tunggu...
Rizaldi Pangestu
Rizaldi Pangestu Mohon Tunggu... -

Ingin dekat dengan pencipta dan semua makhluk-Nya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Jadikan Agama Sebagai Kedok.......

29 Maret 2017   18:48 Diperbarui: 30 Maret 2017   03:00 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

       Sebelumnya Mohon maaflah saya menulis artikel ini...,saya walaupun terbiasa naik mimbar,,,,dari satu mimbar ke mimbar yang lain... Tetaplah saya mempunyai satu sisi kemanusiaan...yaitu manusia tempatnya salah dan lupa.

       Banyak berita dan kisah yang mengemuka tentang perselisihan antar manusia  yang disebabkan oleh berbagai hal... Bisa harta, tahta, wanita, bahkan karena sebab agama. 

Bahkan akhir-akhir ini karena sebab agama orang-orang pada berdemo sampai berseri. Dan dirubrik kompasiana ada dua kubu yang saling beradu argumentasi hingga berlarut-larut.

Isu agama adalah isu sensitif ,,,,, pada masa pilpres Pak Jokowi pun terkena dampaknya,,,,yang walaupun akhir endingnya tetap Pak Jokowi terpilih jadi Presiden.

       Isu agama pula yang menjadikan seseorang yang asalnya satu saudara menjadi terpecah bahkan saling bermusuhan. Banyak kita menemukan orang minta sumbangan keliling...yang sayangnya dipergunakan bukan untuk hal yang sebenarnya,,,,tetapi dipergunakan untuk kepentingan pribadinya. Pernah pula terjadi seseorang mengumpulkan sumbangan untuk menghafal isi kitab sucinya padahal menghafal isi kitab suci tanpa mengumpulkan sumbanganpun bisa. Saya dan saudara-saudara saya membuktikannya. Saya menghafalkan isi kitab suci dengan mengendarai kendaraan, Saya bisa menghafalkannya. Kalau saudara saya di Jember sambil macul mendapatkan hafalan jauh lebih banyak daripada saya. Dan karena pilkada pula orang jadi bermusuhan dengan saling menyerang dan menghujat... Bukankah agama mengajarkan kerukunan dan kesantunan dalam bermusyawarah?

       Akirnya semua berpulang kepada pribadi,,,,,kalaupun orang itu resek,,,,,,, dimanapun ruang dan waktu lingkupnya ia tetap resek, seperti halnya koruptor,,,,,, dimana pun ruang lingkupnya ia tetap koruptor....karena mereka punya semboyan sekali korupsi tetap korupsi..... Salaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun