Sebelumnya Mohon maaflah saya menulis artikel ini...,saya walaupun terbiasa naik mimbar,,,,dari satu mimbar ke mimbar yang lain... Tetaplah saya mempunyai satu sisi kemanusiaan...yaitu manusia tempatnya salah dan lupa.
    Banyak berita dan kisah yang mengemuka tentang perselisihan antar manusia  yang disebabkan oleh berbagai hal... Bisa harta, tahta, wanita, bahkan karena sebab agama.Â
Bahkan akhir-akhir ini karena sebab agama orang-orang pada berdemo sampai berseri. Dan dirubrik kompasiana ada dua kubu yang saling beradu argumentasi hingga berlarut-larut.
Isu agama adalah isu sensitif ,,,,, pada masa pilpres Pak Jokowi pun terkena dampaknya,,,,yang walaupun akhir endingnya tetap Pak Jokowi terpilih jadi Presiden.
    Isu agama pula yang menjadikan seseorang yang asalnya satu saudara menjadi terpecah bahkan saling bermusuhan. Banyak kita menemukan orang minta sumbangan keliling...yang sayangnya dipergunakan bukan untuk hal yang sebenarnya,,,,tetapi dipergunakan untuk kepentingan pribadinya. Pernah pula terjadi seseorang mengumpulkan sumbangan untuk menghafal isi kitab sucinya padahal menghafal isi kitab suci tanpa mengumpulkan sumbanganpun bisa. Saya dan saudara-saudara saya membuktikannya. Saya menghafalkan isi kitab suci dengan mengendarai kendaraan, Saya bisa menghafalkannya. Kalau saudara saya di Jember sambil macul mendapatkan hafalan jauh lebih banyak daripada saya. Dan karena pilkada pula orang jadi bermusuhan dengan saling menyerang dan menghujat... Bukankah agama mengajarkan kerukunan dan kesantunan dalam bermusyawarah?
    Akirnya semua berpulang kepada pribadi,,,,,kalaupun orang itu resek,,,,,,, dimanapun ruang dan waktu lingkupnya ia tetap resek, seperti halnya koruptor,,,,,, dimana pun ruang lingkupnya ia tetap koruptor....karena mereka punya semboyan sekali korupsi tetap korupsi..... Salaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H