Di tahun ini perayaan besar Maulid Nabi SAW disandingkan (vs) dengan sebuah perayaan ala kebarat-baratan yang bernama Valentine's Day. Maulid Nabi yang oleh seluruh ummat Islam dimaknai sebagai perayaan hari kelahiran Sang Baginda Nabi Besar Muhammad SAW itu diperingati dengan harapan agar para ummat dapat merefleksikan kembali sifat-sifat ketauladanan dari Nabi Muhammad, sehingga diharapkan setelah memperingati Maulid Nabi, para ummat dapat mengaplikasikan sifat-sifat tauladan yang dicontohkan oleh Nabi Kita Muhammad SAW.
Nah, sekarang bagaimana dengan perayaan Valentine's Day? Valentine's Day yang tiap tahunnya jatuh pada tanggal 14 februari itu dimaknai sebagai simbol hari kasih sayang sedunia. biasanya dirayakan dengan simbol-simbol yang bernuansa berwarna pink, hadiah berupa cokelat, ataupun berupa kissing, bahkan ada juga yang sampai berupa "making" hehe. Lalu apa yang dapat kita ambil faedah dari perayaan semacam ini? Jawabnya adalah hambur uang, waktu dan tenaga, tidak ada sedikitpun nilai-nilai positifnya terhadap individu-individu yang ikut merayakan Valentine's Day. Berbeda dengan perayaan Maulid Nabi, yang di dalam acara-acara peringatannya dapat kita ambil nilai-nilai positif dari Nabi Muhammad yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, apa yang terjadi dilapangan sangatlah jauh berbeda. Dimana dapat kita lihat ummat kita di Indonesia lebih memilih menghamburkan uang, waktu dan tenaga mereka hanya untuk dapat merayakan Valentine's Day dengan kekasih pujaan hati mereka. Mereka rela membelanjakan cokelat-cokelat mahal, baju ataupun pernak-pernik couple yang bernuansa pink, dan belum lagi mereka rela menghabiskan waktu dan tenaganya di hotel, mall, ataupun restaurant yang sedang memeriahkan acara Valentine's Day. Itu semua mereka lakukan hanya demi melewati satu malam Valentine's Day dengan pujaan hati mereka. Sungguh TERLALU, haha.
Televisipun demi menyuguhkan acara yang terbaik bagi pemirsanya, kemudian menyiarkan acara-acara drama romance seperti Titanic, Twilight, dll, dll. Begitu juga saluran-saluran radio pun selalu saja membicarakan masalah-masalah romantisme ala Valentine's Day. Sepertinya hampir disemua lini tempat hiburan mendukung kemeriahan acara Valentine's Day, tak ada satu pun yang mendukung acara perayaan peringatan Maulid Nabi yang notabenenya merupakan sebagai peringatan hari kelahiran pemimpin mereka sendiri, yakni Nabi Besar SAW. Lagi lagi, sungguh TERLALU !!
Lah, sekarang kita tinjau bagaimanakah keadaan di tiap-tiap mushola dan masjid? Di tempat-tempat ibadah seperti mushola dan masjid Alhamdulillah masih tetap dapat kita lihat acara peringatan Maulid Nabi, meskipun dilaksanakan dengan sangat sederhana sekali jika kita bandingkan dengan perayaan Valentine's Day yang berlangsung di Mall, Hotel, Restaurant, dll, dll. Tetapi, lagi-lagi ada fenomena yang menarik yang dapat kita jumpai dalam pelaksanaan Maulid Nabi tersebut, yaitu fenomena 4 L (Lo Lagi, Lo Lagi). Artinya, tiap tahunnya acara peringatan Maulid ini berjalan selalu dipanitiai dan dihadiri oleh orang-orang yang sama (artinya ya orangnya yang itu-itu aja dan jumlahnya ya yang segitu-segitu aja).
Astaqfirullah, keadaan macam apa ini? Kemana para generasi muda ummat Islam? Apakah mereka tengah berada di dalam kerumunan orang yang sedang merayakan Valentine's Day? Ironis memang jika fakta berbicara seperti ini. Kalau keadaan seperti ini terus berlangsung, bisa jadi potensial untuk memusnahkan budaya Maulid Nabi karena tidak adanya lagi SDM di kalangan umat Islam guna untuk membangun budaya Maulid Nabi ini. Mudah-mudahan pandangan skeptis ini tidak terjadi dikemudian harinya.
Tapi setidaknya biar bagaimanapun kita mesti bersyukur, meskipun peringatan Maulid Nabi berjalan dengan sangat sederhana sekali, tapi budaya ini tetap masih bisa bertahan. Paling tidak kita tidak dikatakan "TKO" dalam kasus Maulid Nabi vs Valentine's Day ini.
Semoga perbaikan keadaan yang seperti sekarang ini dapat segera terjadi. Amin Ya Rabbal Alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H