Kompetisi sepakbola profesional diIndonesia saat ini semakin carut marut semenjak adanya dualisme kompetisi professional, dan salah satu dampak dari dualisme tersebut adalah kurangnyaminat sponsor dalam memberikan dukungan finansial bagi klub professional yang berkompetisi. Padahal sponsor adalah salah satu sumber dana terbesar bagi klub professional untuk mengarungi kompetisi selain tiket penonton dan penjualan merchandise. Kurangnya dana dari sponsor tadi sangat berpengaruh bagi kelangsungan klub, terutama para pemain sepakbola. Kita bisa melihat bagaimana banyaknya klub yang menunggak gaji para pemainnya hingga berbulan-bulan.
Indonesia sebenarnya sangat potensial untuk menjadikan sepakbola sebagai bisnis yang menguntungkan. Dasarnya adalah kencintaan masyarakat Indonesia terhadap sepakbola, dengan banyaknya penonton yang memenuhi stadion atau melihat dari layar kaca. Animo masyarakat inilah yang menjadi sumber keinginan sponsor untuk mengiklankan produknya melalui sepakbola.
Sebagai sebuah klub professional wajib memberikan kepuasan kepada para sponsor dengan memberikan ruang yang lebih pada produk yang sedang diiklankan agar dapat terlihat jelas oleh para penonton pertandinga. Memenuhi setiap sudut stadion dengan spanduk iklan adalah salah satu cara untuk mendapatkan dana dari sponsor. Biasanya kita sering melihat spanduk-spanduk suporter besar yang berada di dekat tribun, seandainya spanduk supporter tersebut dirubah menjadi spanduk iklan, saya rasa para sponsor akan semakin tertarik untuk mengiklankan produknya pada spanduk tersebut, karena lebih terlihat jelas oleh para penonton yang ada didalam stadion, dari pada papan iklan di samping lapangan yang hanya dapat terlihat dengan jelas oleh penonton yang ada dirumah.
Kemudian dana yang besar juga dapat diraih dengan banyaknya iklan yang tertempel di kaos klub yang di gunakan untuk bertanding. Tidak masalah jika kaos klub terkesan “kotor”, namun banyaknya iklan di kaos dapat di manage dengan tata letak yang baik sehingga walaupun banyak iklan yang tertempel, namun kaos klub tetap terkesan bagus dan keren.
Salah satu cara lain untuk mendapatkan dana yang besar dari sponsor adalah menambah nama sebuah produk kedalam nama klub, contoh : Persib Bandung Honda, atau Sriwijaya FC Yamaha dan lain-lain. Ini akan membuat sponsor berlomba-lomba untuk menambahkan nama produknya kedalam nama klub dan pasti akan memberikan kucuran dana yang besar bagi klub. Tentunya nama belakang klub tersebut tidak bersifat kekal, namun tergantung pada kontrak yang disepakati antara klub dan sponsor.
Hal-hal seperti inilah yang harus dilakukan klub professional di Indonesia agar dapat menarik minat banyak sponsor untuk mengiklankan produknya, sehingga bisnis dalam sepakbola pun bisa berjalan dengan baik dan bukan hanya memberikan dana bagi klub untuk mengarungi kompetisi tapi juga bisa memberikan keuntungan finansial bagi klub.
Maju terus sepakbola Indonesia.
Rizal B Kurniawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H