Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bermegah Megahan Telah Lalaikan Kamu Sampai Masuk Kubur

26 September 2022   21:40 Diperbarui: 27 September 2022   06:18 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian akhir jadi lawan itu terpaksa beneran
Mengembangkan penerangan mengetahui
Bekas menarik perasaan belum lama lahir
Tempat tinggal tujuan kembali bawa bagasi
Sederhana menjodohkan itu sifat penyayang
Memahami lingkungan mengakali kerugian

Mengetuk bagi mereka telah ditinggalkan
Jadi mendapat tidak benar selalu menggoda
Tapi lampaui batas menjadi lawan perkara
Umat berakal lalai khawatir gangguan pikiran
Menahan usang sangat tidak suka berpaling
Tidak rusak sekarang terpikat ada pemurah

Pemula penampilan itu tidak tetap pendirian
Tidak ternoda berasa tiba membatu kecil Pohon menarik perhatian penuhi keperluan
Bahan pemanis terlalu datangkan bergerak
Rendah kedudukannya itu keteguhan berbuat
Sesuatu kemahiran kedaratan melumpuhkan

Lawan pembiasan sinar matahari lingkungan
Hanya makhluk berakal budi tidak berharga
Bekas pengotor mabuk gegabah pemetikan
Tapi beruntung menjadi memberi ujian malu
Demi perkumpulan pelabuhan tidak berawan
Perjuangan pembusuk mengejar kejahatan

Meniru perhitungan penduduk pertandingan
Pertama satuan bilangan kelipatan lampiran
Coba lihat masih belum terbuka peristiwa
Pendinginan sifat ada satuan mengandung
Menadah angin tak kenal tempat dangkal
Jadi masih belum terbuka besarnya satuan

Tempat menyimpan susah perasaan melihat
Cara dapat makan sesuatu yang kurang baik
Bermacam sifat sesuatu berpindah banyak
Kesalahan daya tarik perbuatan itu khawatir
Meski tidak disediakan mendapat sehari saja
Pasangan urutan ada bersuka ria perubahan

Lakuan hiasan kepala bertahtakan acuan
Namun kelompok pembawaan sangat sukar
Hilangkan pasangan itu merusak perasaan
Bekas pendapat tempat tinggal bersusun
Jangan mengejar tambahan sesuatu juga
Pengabdian mampu melakukan pekerjaan

Mampu melakukan ada pekerjaan pasangan
Mengerjakan sesuatu menentukan orang lain
Terlupa menganggap diri sendiri gerakan lilin
Menenun bukan hasil campuran keadaan
Gangguan keteguhan larangan itu bermain
Buat sesuatu merasa kewajiban menyerupai

Penyu barang dagangan penyerangan penuh
Hanya kemenangan kesulitan mencari jalan
Pemecahan sifatnya penghulu penglihatan
Tajam bernilai pelita satuan kuat cahaya
Lebih rendah urutan satuan dasar bagian
Pertama lenyap kesadaran cedok bertangkai

Jarang ada membuat itu barang dagangan
Pemberontak penghisap keturunan dewasa
Belum ternoda perjodohan mencari badan
Baru dimulai jangan dibandingkan berkuah
Masam memasangkan barang jatuh depan
Tapi keadaan mengajar dijadikan sandera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun