Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wahai Penjaga Harapan Engkau Menjagaku dan Mencegahku

14 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 15 Agustus 2022   06:59 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengendalian keadaan menyediakan barang
Celaka pikiran jika mementingkan diri sendiri
Paksaan kepentingan itu membuat sesuatu
Belum pasti bertahan saat yang tertentu saja
Menyerang keutuhan tapi masih segolongan
Jangan biasa berburu sela cari kesalahan

Berkurang gabungan memburukan cerita
Coba mengolah terdekat lingkungan sekitar
Berbeda kebiasaan runtutan membiasakan
Terlalu biasa pertengkaran tegang berulang
Berharap biasa dapat berakhir menyakitkan
Coba lakukan mengalami kemajuan keadaan

Meski belum tercapai rangkaian keinginan
Uji coba dapat berkembang kemampuan
Cairan manis semburan uap panas pertama
Bagian keluar dari daratan bela diri bebas
Bekerja bergerak keatas mengajukan pikiran
Campuran keadaan kehormatan tiruan bunyi

Bayangan barang dagangan lama gabungan
Melacak susunan perubahan kendaraan
Peluru penghancur bintang siarah diciptakan
Belum biasa hiasan kepala bertahtakan
Jangan kesulitan menjadi angan mata uang
Keberuntungan majikan itu berdarah dingin

Perhiasan jarang ada juga anak yang rakus
Bukan permintaan jebakan rekaman gambar
Mulai hidup permainan berdamai sapaan
Penyedap makanan cetak kesatuan hitungan
Jangan dibandingkan ajakan ke pengobatan
Masih belum jelas pencuri kekayaan ketahui

Asalnya demi tergulung bagian tanaman saja
Jadi pertandingan berbuat seperti manusia
Bagian pertama pertengkaran tempat tinggi
Pertemuan tempat tinggal tentram pada pria
Pertengkaran jangan kesulitan jadi angan
Peti terbuat dari kayu jarang ada penyimpan

Susunan berubah itu alat penghirup siapa
Perburuan hantu durian kekacauan baru
Rumah perkakas jarang ada pelacak tujuan
Menyesal kekuatan kembali menyerupai saja
Bulatan berbuat sesuatu terpecah bilangan
Ketika selalu berselisih rakyat zaman dahulu

Pakaian bawah kelompok selalu menunggu
Mata angin terbakar ujian tahan menghadapi
Cobaan orang tua buat penjual angkringan
Jangka waktu yang penuh kesalahan tempat
Usungan mayat tertutup perasaan lancang

Tertukar susah pasangan serba kekurangan
Hiasan kepala bertahta perjalanan bintang
Cuaca buruk bukan hasil campuran hidangan
Rancangan berpegangan pada kebenaran
Kesengajaan dalam agama yang diajarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun