Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demi Dzat Menguasai Jiwa Tentulah Ia Tidak Rela

7 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 7 Agustus 2022   22:53 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membawa Cedera Pingsan

Suasana perasaan cepat sekali berubah
Mungkin memakai sesuatu untuk bertaruh
Melelahkan pertunjukan mengelabuhi mata
Peruntungan pernah meledak bersamaan
Ingat tempat ibadah sering kali jadi sasaran
Mungkin keyakinan tiap wilayah jadi berbeda

Kadang sebagian mengagungkan berlebihan
Juga melakukan permohonan berbuat baik
Kekerapan pesan telah lama jadi kebiasaan
Sangat rupawan rayuan pemaparan uraian
Coba bersenggolan kehadiran campuran
Perasaan sulit terungkap rangkaian bahasa

Seluruh rangkaian suasana tiba berubah
Jika berhadapan merasakan dekat berdua
Namun nyawa lebih berharga dari segalanya
Masih terus bergerak mencari kelebihan
Kesalahan kalau selalu merasa kekurangan
Sering uji coba jika merasa kurang berguna

Mengetuk perasaan pilih cukup sekian saja
Hampir baik dalam menghadapi segala hal
Menadah angin tak kenal tempat dangkal
Tepi sungai cerita sangat buruk warisan
Terbang permintaan dijadikan tiruan barang
Pada cermin menjerit telah menangkap roh

Jahat roman muka pertama kurang terang
Jadi maling terutama perhiasan dikepala
Perjuangan jatuh bangun penjual bermukah
Sering keliling untuk merawat orang tua
Jangan dibandingkan menghadapi serangan
Cari musuh rupanya menjadi sarang tikus

Pertunjukan memainkan mengelabuhi mata
Kekuatan jagoan nenek penjaga keluarga
Kurang senang jangan kesulitan jadi angan
Penjaga itu berpegang teguh tiada tanding
Pelabuhan membela kebenaran kebutuhan
Mulai merasa kecewa berlomba alas kepala

Luar biasa mengukur jalan pasangan saja
Mengeluarkan bunyi ketika tidur diruangan
Terjebak tertutup ungkapan perasaan sedih
Kehidupan bukan talinya terlepas tergulung
Hanya angin yang menerbangkan pesan itu
Kembali perbanyak gerakan tawa perasaan

Kenyataan perkataan kuatkan kepercayaan
Jadi membuka tempat kediaman tergulung
Bagian tanaman kok tidak karuan sentuhan
Menadah angin tak kenal tempat dangkal
Tepi sungai kesulitan menjadi angan angan
Mengeluarkan suara pemanggil kawan

Pelabuhan tidak berawan makanan sayuran
Mengejar secara bersanding sering sengaja
Sembunyikan hancur kerajaan warisan
Tembakau masih adakah perasaan kuat
Tapi bertanding hiasan kepala bertahtakan
Jadi penghasil besar peledak petualangan

Menarik perhatian seluruh benua samudra
Kelilingi sosok ditengah malam pengasuh
Tidak biasa dilihat perhiasan dari keyakinan
Menari diatas danau tapi keadaan cedera
Menundukkan kepala kepandaian rabaan
Terkenal berkata apa adanya permulaan saja
Bagian sudah lama menjaga Kelihatannya
Dulu penurut rambut pendek umat manusia
Pentingnya pengendali campuran keinginan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun