Desa Tanjungsari memiliki salah satu kawasan wisata yang sudah cukup terkenal baik itu dikalangan masyarakat sekitar desa maupun masyarakat desa lainnya. Taman wisata ini dibuat pada tahun 2020 dengan harapan dapat membantu meningkatkan pendapatan desa. Namun ketika pandemik Covid-19 menyebar dengan cepat, jumlah pengunjung taman wisata mengurang secara signifikan dan menyebabkan taman menjadi kurang terawat dengan baik.
        Dalam rangka mengembalikan taman wisata ke masa kejayaannya, mahasiswa KKN UMD kelompok 105 membuat beberapa rencana seperti membuat vertical garden yang dinilai mampu menghidupkan identitas taman wisata sebagai taman itu sendiri dan pemasangan lampion untuk sarana penerangan tambahan di malam hari dan menambah aspek estetika taman.
        Pada program kerja vertical garden mahasiswa KKN UMD memiliki rencana untuk menanam tanaman hias yang memiliki variasi warna yang indah layaknya tanaman krokot. Pembuatan vertical garden dimulai dari pembuatan pot yang berasal dari talang bekas lalu dipasang di dinding sebelah selatan taman.
        Untuk program kerja selanjutnya yaitu pemasangan lampion untuk menambah keindahan taman sekaligus menjadi sumber penerangan tambahan. Lampion yang digunakan terbuat dari kain dan diberikan potongan kayu sebagai penahan kerangkanya. Terdapat sekitar 10 jenis warna yang digunakan dalam pemasangan lampion mulai dari warna merah, hijau, biru, kuning dan warna lainnya. Dengan terlaksananya program kerja ini, diharapkan taman wisata dapat menarik pengunjung lebih banyak sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga masyarakat sekitar taman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H