Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak acara besar yang tertunda atau gagal dilaksanakan. Hal ini juga dirasakan oleh masyarakat desa Tanjungsari yang memiliki event tahunan yaitu kirab budaya. Kirab budaya ini merupakan salah satu bentuk ucapan rasa syukur terhadap keberhasilan panen desa. Masyarakat berbondong -- bondong mengumpulkan hasil panen mereka dan membuat gunungan hasil panen setinggi mungkin.
Acara kirab budaya dimulai pada hari senin 15 Agustus dan berlangsung dari pukul 14.00 WIB hingga petang. Para RT dari desa Tanjungsari mengirimkan gunungan terbaik mereka dan diarak sesuai dengan rute yang telah disediakan.Â
Pengarakan gunungan ini diiringi oleh musik -- musik yang mendebarkan hati dan membuat ramai suasana serta keikutsertaan masyarakat dengan menggunakan pakaian tradisional mereka.
Setelah acara kirab budaya selesai dilaksanakan, desa Tanjungsari akan mengadakan pagelaran wayangan yang ditampilkan di balai desa. Pagelaran wayangan ini juga merupakan salah satu event tahunan yang sering dilakukan di desa Tanjungsari.Â
Pelakonan yang dimainkan dalam penampilan wayangan tersebut adalah lakon "wahyu mustiko aji" dimana fokus cerita dalam lakon ini adalah perang barata yuda.
Dalam pementasan wayang dan pelaksanaan kirab budaya di desa Tanjungsari pada tahun ini memiliki perbedaan dibanding tahun -- tahun sebelumnya dimana kedua acara ini diselenggarakan dalam hari yang berbeda namun hal itu tidak menurunkan antusiasme warga desa maupun pengunjung untuk meramaikan acara -- acara ini.
