Di sebuah desa kecil di Pacitan, semangat bulutangkis terus membara dalam diri Faisal, seorang pemuda yang mewarisi kecintaannya pada olahraga ini dari sang paman. Delapan tahun yang lalu, ketika masih duduk di bangku MTs, Faisal mulai mengenal lebih dalam olahraga yang kini dia sukai.
"Saya suka bulutangkis karena kesederhanaannya, tapi mampu menggerakkan seluruh tubuh dan melatih fisik," ungkap Faisal saat ditemui di Balai Desa Semanten, tempat ia biasa bermain, Minggu (19/01). Dengan hanya bermodalkan raket dan shuttlecock, olahraga ini telah membentuk karakternya.
Taufik Hidayat, legenda bulutangkis Indonesia, menjadi inspirasi utama bagi Faisal. "Strike Taufik Hidayat itu luar biasa. Saya sangat termotivasi dengan kemampuannya itu," tuturnya dengan mata berbinar. Kekaguman terhadap teknik strike sang legenda mendorongnya untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuannya.
Meskipun tinggal di desa, semangat Faisal untuk mengikuti perkembangan bulutangkis tak pernah padam. Ia senang menyaksikan pertandingan lokal di Gasibu, serta tak pernah melewatkan turnamen internasional seperti BWF World Championship, dan Olimpiade melalui layar televisi.
"Setiap kali menonton pertandingan, rasanya sangat antusias dan ingin ikut bermain di lapangan," ucapnya penuh semangat. Pengalaman menonton pertandingan secara langsung maupun melalui media selalu memberinya motivasi tambahan untuk terus mengembangkan kemampuan bermainnya.
Di tengah kekhawatiran akan masa depan bulutangkis Indonesia, Faisal tetap optimis. Menurutnya, dengan terus menjaga semangat dan tradisi bulutangkis, mungkin prestasi Indonesia di kancah internasional akan tetap terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI