Mohon tunggu...
Rizal Agatha Erdin Agesyah
Rizal Agatha Erdin Agesyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa Jurusan Teknik Komputer yang tengah menjalani tugas akhir di semester 8

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Panduan Praktis Mengelola Keuangan Keluarga dengan Bijak oleh Mahasiswa KKN UNDIP

12 Februari 2024   18:32 Diperbarui: 12 Februari 2024   18:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Kaligandu, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang (26/01/2024) - Mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak menjadi kunci utama menciptakan kestabilan ekonomi dalam sebuah keluarga. Hal ini menjadi perhatian yang cukup serius di Dusun Kaligandu setelah beberapa keluarga terjerat hutang pada Bank Plencit yang mengakibatkan melemahnya roda perekonomian keluarga. 

Masalah ini disebabkan oleh minimnya pemahaman mengenai pengelolaan keuangan di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang meminjam uang ke Bank Plencit untuk kegiatan konsumtif atau modal usaha tanpa perencanaan yang matang.

Merespons permasalahan ini, mahasiswi peserta KKN tim I Universitas Diponegoro tahun 2023/2024, Erneta Aisyia Zahra, menginisiasi program edukasi manajemen keuangan rumah tangga serta pelatihan penggunaan tracker keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Sanggar Seni Kalingga Dusun Kaligandu dengan audiens sebanyak 28 ibu-ibu PKK Dusun Kaligandu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran setiap keluarga di Dusun Kaligandu akan pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Dalam program ini, pendapatan bulanan diarahkan untuk kebutuhan (50%), keinginan (30%), dan tabungan (20%). Selain alokasi pendapatan, audiens juga diajarkan pentingnya memiliki dana proteksi dan investasi.

Poster Sosialisasi (Dok. Pribadi)
Poster Sosialisasi (Dok. Pribadi)

Selain itu, masyarakat juga diajarkan untuk berhutang dengan bijak, yaitu hanya untuk keperluan produktif dan dengan cicilan yang tidak melebihi 30% dari penghasilan. Diharapkan, dengan pemahaman ini, keinginan masyarakat untuk berhutang melalui Bank Plencit dapat berkurang, dan mereka lebih memilih alternatif lain yang lebih bijak secara finansial.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun