Mohon tunggu...
Rizal Aceh
Rizal Aceh Mohon Tunggu... -

dan aku berada di Aceh.......

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tabloid Bola Melakukan Pembunuhan Karakter Kepada Nil Maizar?

13 Juli 2013   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:36 3409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Edisi Tabloid Bola yang diterbitkan pada hari kamis, 11 Juli 2013 yang lalu, untuk menyambut kedatangan Club Arsenal ke Indonesia yang akan melakukan pertandingan persahabat pada hari minggu tanggal 14 Juli 2013. Tabloid Bola memberikan sebuah liputan khusus dengan judul "11 di Tim Merah Putih " Bola mencoba membedah fakta-fakta yang berkaitan dengan Timnas Indonesia  yang tergabung dalam pasukan Indonesia Dream Team dengan mengaitkannya dengan susunan 11 angka yang identik dengan jumlah pemain dalam satu tim sepakbola. Ulasan tersebut sangat menarik seperti pada Angka 1 yang menjelaskan Stepano Lilipaly , tim Indonesia Dream Team akan diperkuat satu orang pemain Indonesia yang bermain di Luar Negeri.  Namun sayang liputan yang menarik tersebut ternodai dengan sebuah ulasan di Angka 9 yang membahas rekor kekalahan Timnas Indonesia dan dituliskan oleh bola sebagai berikut " 9 kekalahan tertelak kedua, sembilan gol tanpa balas demikian skor akhir partai Denmark vs Indonesia yang dilangsungkan di Kopenhagen tahun 1974 Laga uji coba tersebut menjadi skor kekalahan tertelak kedua Indonesia sepanjang sejarah. Kekalahan paling memalukan Tim Garuda terjadi 29 Februari 2011 Timnas yang diasuh Nil Maizar digasak 10-0 oleh Bahrain dalam laga terakhir kualifikasi piala dunia 2014 "

13737032091059975703
13737032091059975703
Pembunuhan Karakter Terhadap Nil Maizar ? Artikel pada angka 9 jelas sebuah pembodohan publik yang berindikasi pembunuhan karakter Nil Maizar dan dapat dikatakan dilakukan secara Massive. Pembodohan Publik , jelas pembodohan Publik karna sebagaimana kita ketahui bahwa pelatih saat timnas Indonesia dikalahkan oleh Bahrian adalah Aji Santoso bukan Nil Maizar. Kesengajaan yang dilakukan secara massive sangat jelas bagaimana seorang wartawan Tabloid Bola "AY" dapat melakukan hal tersebut tanpa diketahui oleh tim Editor dan Dewan Redaksi ?. Dan aneh biasa kesalahan editing itu hanya terletak pada penulisan bukan pada konten dan plus pemajangan foto. Misal kesalahan yang sering terjadi penulisan nama dari Nil Maizar menjadi Nil Naizar. Apa yang telah diberitakan oleh Tabloid Bola membuat seorang Nil Maizar menjadi Gundah dalam kicauan di twitter melalui akun @nilmaizar " sangat menyayangkan pemberitaan ini dilakukan oleh wartawan bola yang seakan tidak mengetahui fakta" dan Nil Maizar dalam akun twitter nya juga menulis "ada apa sebenarnya ? dibalik diamnya Saya Selama Ini masih ada yang membunuh karakter Saya dengan berita semacam ini "
13737041301997344740
13737041301997344740
Entah apa yang yang terjadi dengan tabloid Bola, sebagai tabloid tertua di Indonesia bukan membuat Tabloid bola menjadi sebuah acuan oleh penikmat olah raga khusus sepak bola. Jika diperhatikan Tabloid Bola memiliki andil dalam konflik sepak bola Indonesia dengan peran keberpihakan kepada KPSI saat konflik PSSI-KPSI. Pembunuhan karekter yang di utarakan olen Nil Maizar di akun twitternya bisa saja benar terjadi mengapa seperti yang kita ketahui bahwa Nil Maizar selama menjadi pelatih timnas saat Konflik PSSI-KPSI merupakan pelatih yang pantang menyerah dan selalu menjadi paling terdepan dalam membela anak didiknya dan terutam merupakan pelatih yang tidak dapat di stir oleh pihak yang berkonflik" salah satunya adalah isyu pengunduran diri dari pelatih timnas untuk mengakomodir KPSI saat Piala AFF berlangsung. Kejadian yang dilakukan oleh Tabloid Bola sudah sering terjadi seperti pada tulisan kompasiner yang menulis artikel dengan judul "Tabloid Bola Tabloid Banci " http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/12/28/tabloid-bolatabloid-banci-514563.html. Saya sangat menyayangkan bahwa tabloid bola tidak bisa menjaga independesi pemberitaan sebagai pembaca tabloid bola dari cikal baka monitor saya pribadi merasa terganggu dan prihatin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun