Anang pemuda Asal Sragen berasal dari keluarga Sederhana itu harus memupuskan harapahan untuk dapat menjadi bagian dari tim Nasional SepakBola Indonesia.
Demi keinginannya tersebut, Anang rela menginap di masjid pada Jumat (8/11/2013) malam. Saat Evan Dimas dan kawan-kawan merampungkan latihan pada Sabtu (9/11/2013) pagi, Anang menyampaikan keinginannya kepada Indra, tetapi Anang diminta datang pada sesi latihan sore. Anang pun datang pada sore hari dengan semangat. Saat Indra Sjafrie datang, Anang pun terlihat menghampiri sang pelatih, namun Anang diminta untuk melihat dulu sesi latihan timnas U-19.
Usai latihan, Anang kembali mendatangi Indra dan menanyakan peluangnya untuk mengikuti seleksi. Apa daya, Anang harus pulang karena dinyatakan tidak memenuhi syarat terkait faktor umur.
Pihak BTN dan tim pelatih memberikan alasan bahwa Anang lahir pada bulan juni 1995 tanpa ada alasan yang cukup logis yang menyatakan Anang pemuda Sragen itu tidak layak mengenakan jersey Indonesia U19.
Apa yang terjadi pada Anang secara tidak langsung Indra Sjafrie telah mengingkari hidupnya. Jika kita merunut dari kebiasaan coach Indra Sjafri yang baru yaitu blusukan dari talkshow stasiun tv ke stasiun tv lain. Indra Sjafrie selalu menyatakan "saya gemar blusukan kedaerah untuk memberikan kesempatan bagi yang layak, saya tidak ingin pemuda indonesia seperti saya yang tidak dapat kesempatan untuk mengikuti seleksi timnas padahal saya merasa diri saya layak bermain di timnas". Jadi apa yang terjadi pada Anang telah terjadi lebih dahulu pada Indra Sjafrie namun saat ini Indra Sjafrie seakan menutup mata, seolah olah telah mengingkari apa yang telah dialaminya.
Sikap yang agak janggal diperlihatkan oleh Indra Sjafrie entah apa karna sukses membawa Indonesia U19 menjuari AFF U19 dan membawa Lolos ke putaran final AFC CUP U19 dan pasca menandatangani kontrak baru oleh BTN di Soekarna Hatta yang saat terburu buru sehingga tanpa melihat dan membaca isi kontrak yang telah membuat luntur nilai idelaisme seorang Indra Sjafrie atau memang beliau telah masuk angin seperti ketuam PSSI Djohar Arifi dengan rumor kasus "Pajero Merahnya" yang membuat pendukung reformasi PSSI tercengang
Jika masuk angin mengutip statmen kolega saya mungkin lebik baik coach Indra cepat meminum COMBATRIN !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
