Sesekali aku menatap bulan separuh
yang setengahnya tertutup awan kelabu
walau di sekitarnya masih tertata gemintang seribu
tapi entah kenapa warnanya menjadi abu-abu
aku masih mencoba mencarimu
dijalan kerikil dan berbatu
ketika tak terhitung lagi tembok-tembok yang gagah menghadangku
maka semuanya kuhancurkan dengan palu semangatku
kepastianku pada hati akan selalu kujaga
jika suatu hari sosokmu akan kumiliki
tidak hanya sebatas kulit yang sebentar hidup sebentar mati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!