beberapa kali rembulan tertawa melihat bintang berkerlap-kerlip
tidak sesuai dengan hati yang dengan debarnya berdegum kuat-kuat
hampir setiap detik ombak menggulung rapuh sang pasir kecil-kecil
tidak sama seperti khayalan yang berharap sesuatu tapi hanya mungkin-mungkin
dari tadi duduk menyaksikan temaram dengan hembusan angin membentuk syair bagus-bagus
tidak mampu mengusir penat dengan dongeng sepi-sepi
tidak lagi bisa kuhajar bosan yang datang mendekat cepat-cepat
karena takdir kali ini tidak bisa kuubah dengan semburan doa-doa
memikirkanmu sama sekali tidak kuartikan sebagai sia-sia
kala hati juga mengiyakan kalau disana peri cinta sedang cantik menari-nari
kenapa juga harus berusaha membuang yang indah-indah