Mohon tunggu...
Rizal Abdillah
Rizal Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Travel Blogger | Instagram: _hellorizal Email: rizal.abdillah97@gmail.com blog: www.rizalbackpack.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lakukan dengan Hati yang Ikhlas, 4 Tips Hemat Energi

18 Agustus 2017   20:17 Diperbarui: 18 Agustus 2017   20:39 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mematikan Peralatan Elektronik yang Tak Terpakai Merupakan Salah Satu Bentuk Konservasi Energi. (Dokumentasi Pribadi)

Perlahan-lahan dari waktu ke waktu, bahan bakar fosil akan habis pada masanya. Kita hanya tinggal menunggu waktunya saja. Namun, apakah dengan begitu kita bisa menyelesaikan masalah ini? Terus bagaimana nasib anak dan cucu kita kelak. Kasian kan, anak dan cucu kita tidak bisa belajar lagi di dalam rumah karena gak ada penerangan yang cukup bahkan mereka gak bisa lagi merasakan manfaat energi ini.

Seperti kalian ketahui pada cerita saya sebelumnya, bahwa energi fosil merupakan energi tak terbarukan. Jadi, penggunaan energi berbahan bakar fosil ini bener-bener harus kita kendalikan dari sekarang dimulai dari diri sendiri hingga mengajak keluarga, kerabat serta tetangga sekitar. Kita sering sekali mendengar berita tentang kelangkaan BBM bahkan LPG di berbagai daerah. Dan itu semua tentunya ada faktor penyebab. Salah satunya adalah karena ketersediaan energi berbahan bakar fosil yang sudah mulai menipis.

Di era zaman sekarang yg udah canggih banget, kebutuhan energi semakin tinggi loh bosku. Bayangkan aja sekarang, setiap orang pasti memiliki peralatan elektronik yang tentunya membutuhkan energi listrik dalam penggunaannya. Selain itu, penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil pun juga sangat sulit ditekan.

Sebenarnya, kasus di atas bisa banget loh kita kendalikan dan kita atasi. Salah satunya adalah beralih ke energi alternatif yakni sumber energi terbarukan, namun pastinya tidak instan dan butuh proses yang agak panjang untuk memanfaatkan sumber energi tersebut. Nah, sambil butuh proses itulah Indonesia sudah mengeluarkan berbagai program buat mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan Konservasi Energi atau biasa disebut dengan hemat energi.

Hemat energi bukan berarti pelit-pelit energi loh ya bosku hahaha. Tapi adalah tindakan mengurangi jumlah pemakaian energi. Tindakan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan energi secara efisien. Misalkan nih, melepas charger handphone yang sedang tidak terpakai.

Pada cerita kali ini, saya bakal memberikan 4 tips konservasi energi versi rizaladventurous bagi kalian semua bosku. Yuk simak bosku:

1. Penggunaan Lampu Hemat Energi

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat membutuhkan penerangan dalam beraktivitas. Ya gak, masa iya kita masak, baca buku dalam kondisi gelap-gelapan hehehe. Tentunya untuk mendapatkan penerangan tersebut kita membutuhkan adanya lampu. Nah, di era sekarang ini kita sudah bisa mendapatkan lampu LED yang dijual di pasaran. Penggunaan lampu LED ini hemat energi loh. Dengan lampu tersebut, pemakaian daya listrik akan lebih sedikit ketimbang kita masih menggunakan lampu biasa. Walau harganya lebih mahal ketimbang lampu biasa, namun jika dihitung secara jangka panjang justru lebih menguntungkan dan bermanfaat dari lampu biasa.

2. Matikan Listrik yang tidak terpakai

Kita seringkali keluar rumah lupa mematikan peralatan elektronik yang masih tersambung dengan arus listrik, seperti charger handphone, laptop maupun penggunaan televisi. Bahkan, kita pun pernah lupa mematikan lampu kamar. Hal sepele tersebut sebenarnya merupakan pemborosan loh. Walau charger ataupun peralatan elektronik yang tidak dipakai masih dalam keadaan tersambung listrik, namun listrik tersebut masih akan mengeluarkan arus. Untuk itu, yuk kita matikan peralatan listrik yang tak terpakai. Karena, selain boros energi juga bisa beresiko kepada hal-hal yang lain.

3. Desain Rumah Hemat Energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun