Mohon tunggu...
Rizal Pena
Rizal Pena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

6 Pelajaran Penting dari Kisah Pangeran Diponegoro

8 Mei 2019   10:10 Diperbarui: 2 Juli 2021   00:43 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajaran Penting dari Kisah Pangeran Diponegoro (unsplash/sigmund)

Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari kisah heroik perjuangan pangeran diponegoro dalam menghadapi belanda. 

Pertama, jadikan diri sebagai pribadi yang sholeh dekat dengan Allah sebagai mana pangeran diponegoro sering tirakat bersunyi ditempat terpencil untuk bertaqarub kepada Allah Swt. Kemudian senantiasa tawadlu dekat dengan rakyat jelata dan tidak gila jabatan. Inilah kunci agar dicintai dan mendapat kepercayaan rakyat.

Baca juga : Kearifan Lokal di Balik Kisah Heroik Pangeran Diponegoro

Kedua, haus akan ilmu, terutama ilmu agama, hal ini dilakukan pangeran diponegoro dengan berkelana nyantri di banyak pesantren dijawa.

Ketiga, membangun jaringan dengan siapapun. Membangun hubungan baik. Hal ini dilakukan pangeran diponegoro dengan sering bersilaturahmi ke saudara dan para ulama dijawa. Hal ini yang akan menarik simpati mereka untuk memberikan dukungan dalam perjuangan

Keempat, berhati-hati karena sesungguhnya kehancuran justru sering dilakukan oleh orang-orang dalam. Entah itu kawan, saudara ataupun orang-orang yang dekat dengan kita.

Baca juga : Siapa Nyana, Prabowo Subianto Ternyata Seorang Pengagum Pangeran Diponegoro

Kelima, harta, tahta adalah buaian yang efektif dan menyilaukan untuk mengelabui siapapun agar keluar dari jalur perjuangan bahkan berbalik menjadi penghianat.

Ke enam, sebuah keyakinan bahwa sekalipun takdir tidak berpihak, akan tetapi perjuangan harus tetap ditunaikan dengan sungguh-sungguh.

Baca juga : Pusaka Pangeran Diponegoro yang Pernah Dirampas Belanda Dipamerkan di Museum Nasional

Sumber : Buku Diponegoro Pangeran Bermata Tajam Berkilat Iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun