Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memulai dari Awal

30 November 2023   08:00 Diperbarui: 30 November 2023   08:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa banyak kejadian dalam hidup ini kita jumpai, setiap detik kejadian-kejadian ini terekam dalam benak dan memori kita. Baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Dari kecil hingga dewasa semua tersusun dengan indahnya. Itulah kenangan, kenangan yang tidak mungkin bisa kembali untuk kedua kali.

Dari semua kenangan yang ada. Saat kita kembali memutar memori yang kita miliki, kita akan tersenyum geli mengenangnya. Tetapi ada yang membuat hati ini makin terluka saat mengingatnya. Kenangan saat pertama kali menyerahkan mahkota berharga kepada orang yang bukan haknya dan kita cintai. Sejarah awal kita menghancurkan diri, terjun pada dunia prostitusi.

Betapa rapuh dan hancurnya diri ini, ketika mengingat laki-laki hidung belang itu dengan liarnya meraba dan memandang seluruh seluk beluk tubuh kita. Tubuh yang selama ini kita jaga siang dan malam, yang akan kita berikan kepada orang yang berhak dan sah dalam hukum agama. Tapi kini ternodai untuk selamanya, hilang dan lenyap seketika, belum sempat kita menyerahkan kepadanya sudah dirampas oleh kumbang liar yang tak lain dan tak bukan adalah para lelaki penikmat nafsu.

Memang benar. Mengingat masa lalu terkadang membuat kita down dan tak berdaya. Tetapi hal ini bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk kita meraih masa depan lebih baik lagi.

Jika itu adalah bentuk dari kekhilafan dan kekurangan iman kita dulu sekarang semua itu berubah menjadi yang terindah

Sejatinya manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan setiap manusia tidak pernah sama, begitu juga dengan kelebihan yang ia miliki juga tidak sama. Hal inilah yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain akan kompetensi yang ia miliki. Maka nikmatilah setiap kekurangan dan kelebihan yang kita miliki dan manfaatkan untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Tidak harus menghindar dari orang lain, karena yang menjalankan semua ini adalah kita bukan mereka. Sekali lagi bukan mereka. Sekarang dunia bisnis makin menjamur, penjualan secara online semakin pesat. Mulai dari makanan, pakaian, sandal, perhiasan aksesoris, buku sampai pada alat kecantikan tersedia. Makan dan minuman siap diantar kemuka rumah, pakaian, sandal, aksesoris dan perhiasan pun juga sama diantar kemuka rumah, hanya saja menunggu beberapa hari pengiriman. Mengapa tidak ini kita manfaatkan juga? Memulai dari yang kecil.

Renungkanlah saudaraku!

Betapa banyak lapangan kerja tersedia untukmu, berbagai macam bentuk dan keahlian menunggumu. Hanya saja kapan dirimu siap dan memulainya. Untuk menjadikanmu sebagai wanita terhormat dan mulia.

Saudaraku!

Jangan kalian menghidupi anak, saudara dan orang tuamu dari hasil uang yang haram. Berilah mereka dari hasil jerih payahmu, dari titik keringatmu yang membasahi punggungmu, karena itu lebih berharga bagi mereka meskipun nilainya kecil. Karena engkau bekerja dijalan yang tuhan ridhai. Mereka ingin engkau menafkahi mereka dari uang yang halal. Murni dari pekerjaan yang jelas. Karena mereka ingin tumbuh dan berkembang dijalan yang tuhan ridha. Sehingga apapun yang diperbuat tidak lepas dari rahmat tuhan.

Saudaraku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun