Mohon tunggu...
Mukhammad Rizal
Mukhammad Rizal Mohon Tunggu... -

Indikasi Geografis Jepara yang dibangun atas dasar filosofi membangun kesadaran produsen dan konsumen mebel ukir Jepara dalam kesetaraan kepentingan yang saling menguntungkan dengan mengedepankan etika bisnis dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan nilai tambah dari seluruh rantai nilai produksi mebel Jepara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ukiran Jepara Tak Lekang Dimakan Zaman - IG Jepara

29 Maret 2011   12:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IGJEPARA.COM- Furnitur yang terbuat dari kayu jati berpadu dengan ukiran Jepara sangat cocok menghiasi sudut-sudut rumah Anda. Apakah itu rumah bergaya modern maupun tradisional. Ia banyak digandrungi karena keunikan gaya ukir yang dipahatkan detil pada tiap sisi-sisi kayu. Minat masyarakat terhadap furniture jati Jepara semakin baik. Mengingat selain memiliki ukiran klasik dan modern, juga lebih tahan lama dibandingkan dengan perabot kayu biasanya, yaitu bisa sampai 20 tahun bahkan 50 tahun. Dan tidak mudah dimakan rayap. Hal ini yang menjadi keunggulan ukiran ini dari perabotan lainnya. Penggunaan ukiran Jepara tidak hanya di rumah atau gedung, kantor dan tempat-tempat lainnya di dalam negeri, bahkan diminati sampai mancanegara. Menurut Karyadi Mambo, seorang seniman yang juga pengusaha ukiran Jepara, masih eksisnya ukiran Jepara hingga saat ini, karena tidak pernah ada kesamaan di antara produknya. “Antara produk ukiran satu dengan lainnya mungkin mirip, tapi tak pernah ada yang sama atau identik. Lihatlah gambyok yang menjadi ukiran khas Jepara, dari satu produk ke produk lainnya tidak sama. Jadi, memang pantas dikoleksi,” papar Karyadi yang akrab dipanggil Mambo yang asli wong Jepara itu Ketika membeli produk mebel dengan ukiran Jepara, sama saja dengan mengoleksi produk bernilai estetika tinggi, tanpa ada duanya. Jadi kalau diproduksi secara massal atau besar-besaran suatu jenis produk ukiran tersebut, maka kita tidak bisa menemukan produk yang sama. Tentunya ini yang membuat para pencinta produk mebel dan kerajinan tangan terus mencari koleksi-koleksi terbaru. Selain itu ukiran Jepara sudah hadir sejak zaman Majapahit dan terus berkembang, baik dari sisi desain, fungsi maupun estetikanya. Hingga kini sekitar 80 persen warga asli masih menekuni kegiatan produksi ukiran. Dan tidak hanya warga asli, warga luar kota, bahkan asing sudah bergerak di bisnis ukiran ini. Dari segi desain, proses pembuatan hingga kualitas produk yang tercipta, ukiran Jepara memang belum ada duanya, karena sebuah karya masterpiece. Tidak ada yang bisa membuat atau meniru ukiran tersebut asli sehingga sama. Sampai saat ini, produksi mebel dan kerajinan tangan ukiran Jepara masih berjalan baik. Bahkan, pengrajin dan tempat produksi tidak lagi hanya berdomisili di kota ini, tapi sudah menyebar di kota-kota besar di Indonesia. Meskipun pengrajin dan pengusaha ukiran tersebut tetap orang asli daerah ini. (IGJEPARA.COMMarch 21, 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun