IGJEPARA.COM, Semarang- Sedikitnya 30 pengusaha mebel di Jawa Tengah khususnya Jepara bersiap-siap mengalihkan pasar ekspor produk mebelnya ke negara-negara di Timur Tengah. Pengalihan pasar ekspor ini bagian antisipasi penurunan ekspor di Amerika Serikat, yang anjlok hingga 20 persen pada 2009.
Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jawa Tengah Anggoro Rahmadiputro, Jumat (19/12), menjelaskan, hingga akhir November 2008, seiring krisis keuangan global, maka tidak ada lagi permintaan kiriman barang dari Eropa dan AS.
Banyak mebel yang terlanjur dikirim ke luar negeri, terutama AS dan Eropa, yang sedianya akan dipulangkan. “Daripada rugi, barang itu dilepas dengan harga murah,” kata Anggoro.
Saat ini, pengusaha mebel di Jepara, Solo, Semarang, Banyumas, dan sekitarnya sebatas menyelesaikan kontrak order yang sudah diterima hingga akhir 2008. Akibat krisis, barang memang bisa dipenuhi sesuai target kontrak, tetapi ada penundaan sejumlah pembayaran terutama dari pembeli di AS.
Anggoro Rahmadiputro mengatakan, pengalihan pasar ekspor mebel khususnya mebel indoor ke Timur Tengah ternyata prospeknya bagus. Negara yang dilirik itu meliputi Mesir, Turki, Arab Saudi, dan Dubai, sedangkan untuk pasar regional seperti Malaysia dan Brunei. Sebelum krisis, nilai ekspor kumulatif rata-rata ekspor mebel asal Jateng di kisaran 400 juta hingga 600 juta dollar AS per tahun.
(IGJEPARA.COM/ May 16, 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H