Mohon tunggu...
Mukhammad Rizal
Mukhammad Rizal Mohon Tunggu... -

Indikasi Geografis Jepara yang dibangun atas dasar filosofi membangun kesadaran produsen dan konsumen mebel ukir Jepara dalam kesetaraan kepentingan yang saling menguntungkan dengan mengedepankan etika bisnis dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan nilai tambah dari seluruh rantai nilai produksi mebel Jepara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Indonesia Menjadi Pemilik Budaya Tradisional Yang Terpertahankan Di Dunia

14 Mei 2011   07:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama: Mukhammad Rizal
Phone: 62 85 225508592
-----------------------------------------------------
Kalau dilihat sih memang benar kalau negara Indonesia memiliki beragam budaya tradisional yang bertahan hingga kini. Seolah tak mau budaya yang dibangun oleh para nenek moyang luntur, mereka (masyarakat pedalaman) yang selaku mewarisi budaya tersebut mau melaksanakan tradisi yang bisa dibilang unik nan magis ini.

Seperti salah satu suku asmat di kalimantan, Didalam salah satu tradisi budaya adatnya yakni notong kepala. Mungkin teman-teman bertanya mengenai apa itu notong kepala?
Tradisi notong kepala merupakan acara lamaran yang mewajibkan mas kawinnya berasal dari tengkorak kepala manusia, baik itu dari saudara atau sesepuhnya calon pengantin laki-laki.

Bagi kita sendiri, hal demikian mungkin tabu tetapi tidak bagi mereka. Suku asmat menganggap kebudayaan yang dimiliki merupakan kewajiban yang harus dilakukan karena menurut nenek moyang mereka, hal demikian merupakan bentuk penghormatan terhadap makhluk ghaib disekitar tempat mereka. Maksudnya agar tidak diganggu oleh makhluk ghaib tersebut.

Tetapi yang perlu dicermati dalam hal ini adalah tidak lunturnya budaya tradisional walau sudah ketinggalan jaman. Aku berharap suatu ketika indonesia mampu menjadi negara dengan tradisi budaya tradisional yang mampu dipertahankan hingga jaman modern ini. KIta patut bangga itu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun