Klaten -- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani secara resmi meresmikan Unit Layanan Disabilitas bernama Madani Care Center, sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan aman bagi seluruh mahasiswa, khususnya penyandang disabilitas. Acara peresmian dan sosialisasi Madani Care Center ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Klaten, Ketua Komite Disabilitas Klaten, Pimpinan STIA Madani, dan Paguyuban Penyandang Disabilitas Klaten, dengan total sekitar 100 tamu undangan yang hadir. Acara berlangsung dari pukul 08.30 hingga 11.00 WIB.
Ketua STIA Madani, H. Sunarto, S.E., M.M., dalam sambutannya menyatakan bahwa Madani Care Center merupakan wujud nyata komitmen kampus dalam menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Hal ini juga didukung penuh oleh Jajaran Pembina dan Pengurus Yayasan Insan Bhakti Klaten yang menaungi STIA Madani.
Setelah peresmian, acara dilanjutkan dengan talkshow bertema "Implementasi Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi", yang menghadirkan pakar-pakar di bidang pendidikan inklusif dan aktivis disabilitas, termasuk Kepala Bapperida Klaten, Ketua Komite Disabilitas Klaten, dan Ketua Madani Care Center. Talkshow yang dipandu oleh Catur Suwastanto, S.I.P., M.Si., Pembantu Ketua I Bidang Akademik STIA Madani, memberikan wawasan mengenai pentingnya aksesibilitas dan dukungan bagi mahasiswa penyandang disabilitas di perguruan tinggi.
Kepala Bapperida Klaten, dalam sambutannya, mengungkapkan harapannya agar Madani Care Center dapat menjadi pusat layanan yang efektif dalam mendukung mahasiswa dengan disabilitas. "Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang di kampus," ujarnya. Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari upaya mewujudkan Kabupaten Klaten yang inklusif.
Tri Mardiana, S.I.P., M.Han., Ketua Madani Care Center, menjelaskan bahwa pembentukan pusat ini adalah hasil nyata dari dedikasi STIA Madani terhadap pendidikan inklusi. Sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta di Provinsi Jawa Tengah yang menerima hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk pembentukan Unit Layanan Disabilitas, STIA Madani berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan yang mendukung keberagaman dan kesetaraan di lingkungan akademis.
Ketua Komite Disabilitas Klaten, Eko Swasto, S.Pd., turut memberikan apresiasi atas terbentuknya Madani Care Center. Ia menyatakan bahwa STIA Madani telah menunjukkan perhatian terhadap perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, dan Komite Disabilitas Klaten siap berkolaborasi untuk mendukung layanan bagi penyandang disabilitas di STIA Madani.
Madani Care Center didirikan dengan tujuan utama sebagai berikut:
1. Memfasilitasi layanan pendukung bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
2. Melakukan deteksi dini terhadap mahasiswa disabilitas dan analisis kebutuhan mereka.
3. Meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan melalui pelatihan dan bimbingan teknis terkait pendidikan inklusi.
4. Memberikan dukungan kepada unit-unit lain di STIA Madani dalam menyediakan akomodasi yang layak bagi mahasiswa disabilitas.
Dengan adanya unit ini, diharapkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan martabat penyandang disabilitas di STIA Madani dapat meningkat. Selain itu, Madani Care Center diharapkan dapat menciptakan budaya perguruan tinggi yang lebih inklusif, adil, dan terbuka bagi seluruh sivitas akademika.
STIA Madani berharap peresmian Madani Care Center dapat menjadi teladan bagi perguruan tinggi lain dalam membangun lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan seluruh mahasiswa. (Ana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H