Jakarta, 3 September 2024 --- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait "Sekolah Virtual Kebangsaan" pada Selasa (3/9) di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, dalam acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bertema "Perkuat Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045".
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyambut baik kerja sama ini sebagai upaya strategis untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan. Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah ancaman teknologi, media sosial, dan ideologi ekstremis yang mengatasnamakan agama. "Ulama lebih didengar oleh masyarakat ketimbang para politisi, sehingga kerja sama dengan ormas seperti LDII lebih efektif untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Bamsoet.
Bamsoet juga menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, termasuk ancaman terhadap moral dan nilai-nilai kebangsaan generasi muda. Ia menekankan bahwa untuk menjaga keutuhan bangsa, setiap individu harus berpijak pada falsafah Pancasila. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang berpijak pada falsafah bangsanya sendiri," ujarnya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya pemahaman yang benar terhadap Pancasila sebagai kunci menjaga integritas negara. Ia juga menekankan perlunya memanfaatkan media sosial secara bijak dan meningkatkan literasi digital untuk mengajarkan Pancasila kepada masyarakat. "Pendidikan karakter yang meliputi nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini, agar kita bisa menghindari potensi konflik dan memperkuat persatuan bangsa," tegasnya.
Chriswanto menjelaskan bahwa Sekolah Virtual Kebangsaan ini akan dimulai dengan pendidikan bagi para pendidik, termasuk pemimpin, dai, dan pimpinan pondok pesantren di lingkungan LDII. "Untuk menangkal ekstremisme, kami akan menanamkan 29 karakter yang mengandung pengetahuan kebangsaan kepada para pendidik di Sekolah Virtual Kebangsaan ini," tambahnya.
Ketua DPP LDII, Singgih Tri Sulistiyono, menyatakan bahwa LDII siap bekerja sama dengan MPR RI dalam pelaksanaan Sekolah Virtual Kebangsaan ini. Program ini tidak hanya akan meningkatkan wawasan kebangsaan, tetapi juga akan menyesuaikan materi dengan tantangan masa kini dan masa depan. "Kunci utama kemenangan kita adalah persatuan, kesatuan, gotong royong, rukun, toleransi, dan kekompakan. Kami siap bersama MPR RI untuk mengaktualisasikan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat membangun identitas bangsa yang kuat dan mendukung pencapaian tujuan negara, yaitu melindungi dan memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. (Lines/Rizal PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H