Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Perluas Wawasan Dengan Media

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dikajian Rutin LDII, NU, MTA & MUHAMMADIYAH, Ketua MUI: Umat Islam Jangan Terpecah Belah oleh Oknum Perusak Bangsa

13 Agustus 2024   05:44 Diperbarui: 13 Agustus 2024   08:49 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi persatuan ummat islam. Foto Ilustrasi: Rizal PM

MAJELIS ULAMA INDONESIA - Dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan serta menguatkan ukhuwah Islamiyah antar umat beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pedan secara konsisten mengadakan kajian rutin lintas organisasi masyarakat (ormas) Islam setiap 35 hari sekali pada hari Sabtu Kliwon.


Kegiatan ini melibatkan beberapa ormas besar di Kecamatan Pedan, antara lain Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Majelis Tafsir Alquran (MTA). Selain itu, kajian rutin ini juga dihadiri oleh Camat serta Sekcam Pedan, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), perwakilan TNI dari Koramil Pedan, dan jajaran kepolisian dari Polsek Pedan.

Dalam tausiyahnya, Ketua Umum MUI Kecamatan Pedan, H. Hadi Rosyidi, menekankan pentingnya menjaga persatuan di antara umat Islam. Ia menegaskan bahwa MUI harus menjadi wadah yang mempersatukan semua ormas Islam dan menghindari perpecahan yang bisa merusak umat.

"Sesuai dengan namanya, Majelis Ulama Indonesia harus menjadi tempat berlindung bagi semua ormas Islam. Jangan sampai ada oknum-oknum yang justru menjadi sumber permasalahan, menyebabkan umat Islam saling menjelekkan, yang pada akhirnya akan mengakibatkan perpecahan. Umat Islam jangan sampai mau dipecah belah oleh oknum perusak bangsa," tegas H. Hadi Rosyidi.

Untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, H. Hadi Rosyidi menjelaskan bahwa kajian rutin Sabtu Kliwon ini diadakan secara bergantian di masjid-masjid dari masing-masing ormas, mulai dari Masjid NU, Masjid Muhammadiyah, Masjid LDII, hingga Majelis MTA. Selain itu, kegiatan Tarawih Keliling yang diadakan setiap bulan Ramadan juga dilakukan secara bergiliran di tempat-tempat tersebut.

"Untuk menggapai persatuan dan kesatuan umat, kita harus saling menghormati dan tidak mencari kekurangan atau kesalahan satu sama lain. Kekuatan umat terletak pada sikap saling toleransi, menghargai perbedaan, dan saling menghormati," pungkasnya.

Arahan ini selalu disampaikan oleh H. Hadi Rosyidi dalam setiap kesempatan kajian, sebagai bagian dari usaha mewujudkan persatuan dan kesatuan umat menuju Indonesia Emas 2045. (Rizal PM)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun