Jakarta (17/6). Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan penuh makna melalui ibadah kurban. Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa kurban bukan hanya simbol ketakwaan, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial.
"Hari Raya Kurban adalah momen penting untuk mempererat ikatan sosial. Melalui kurban, umat Islam bisa membantu tetangga dan warga yang membutuhkan, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ungkap KH Chriswanto dalam siaran persnya, Senin (17/6).
KH Chriswanto menjelaskan, berkurban adalah wujud ketakwaan individu sekaligus upaya meningkatkan kesalehan sosial. "Tahun ini, terjadi peningkatan sekitar lima persen hewan kurban yang dikorbankan warga LDII dibanding tahun 2023," tuturnya.
Menurut data, pada 2023, jumlah kurban warga LDII mencapai 43.493 ekor, termasuk 23.710 ekor sapi, 19.766 ekor kambing/domba, dan 17 ekor kerbau. Dengan rata-rata harga seekor sapi Rp25 juta dan seekor kambing Rp3 juta, total nilai ekonomi kurban warga LDII mencapai Rp652 miliar. Dengan peningkatan lima persen, jumlah hewan kurban tahun ini mencapai 45.667 ekor, bernilai Rp684 miliar. Perputaran ekonomi ini memberikan distribusi kesejahteraan kepada peternak dan petani.
KH Chriswanto juga menjelaskan metode unik LDII dalam berkurban, yaitu menabung sejak awal tahun. "Setiap pengajian di majelis taklim, panitia kurban menawarkan tabungan kepada warga LDII sesuai kemampuan. Meski kecil, dengan intensitas pengajian yang tinggi, tabungannya bisa besar," ujarnya.
Metode ini memungkinkan warga LDII yang berkecukupan maupun yang kurang mampu untuk berkurban melalui patungan dan menabung. Tahun ini, DPP LDII mengangkat tema "Mari Berkurban untuk Mewujudkan Ketakwaan dan Kepedulian Sosial."
KH Chriswanto Santoso optimis bahwa keikhlasan dan ketakwaan akan membuat umat Islam berkontribusi dalam pembangunan bangsa. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," katanya, mengutip hadits Rasulullah SAW.
Menurutnya, ibadah kurban adalah bentuk nyata komitmen umat Islam dalam menjalankan ajaran agama dengan ikhlas dan kontribusi nyata terhadap masyarakat, menjadikan kurban bukan sekadar ritual, tetapi pengabdian sosial yang mendalam. (Lines/Rizal PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H