Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Perluas Wawasan Dengan Media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diikuti Ratusan 'Caberawit', FAS LDII Pedan Tanamkan 29 Karakter Luhur

2 Juni 2024   12:30 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedan, Klaten -- Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Pedan bersama seluruh PAC LDII se-Kecamatan Pedan menyelenggarakan Festival Anak Sholeh (FAS) 'Caberawit' untuk anak usia TK - Kelas 6 SD di Masjid Khoirul Fatihin, Desa Ngaren, Kecamatan Pedan, pada tanggal 2 Juni 2024.

Saat membuka acara, Dewan Penasehat PC LDII Pedan, Marsudi, M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan PC LDII Kecamatan Pedan yang bertujuan untuk meningkatkan mental dan Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak 'Caberawit'. Acara ini diikuti oleh sekitar 100 siswa Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di bawah naungan PC LDII Pedan.

Adapun yang dilombakan pada FAS kali ini diantaranya adalah lomba adzan, tilawati, tahfidzul quran, nasehat dan lomba nasehat.

Dalam sambutannya, Ketua PC LDII Pedan, Suwarto, S.Pd.Sd. menyampaikan bahwa FAS ini merupakan wujud pembinaan generasi penerus LDII agar memiliki karakter yang baik dan religius (29 Karakter Luhur LDII), sehingga dapat menjadi generasi yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

"FAS ini sebagai upaya kita untuk mencetak generasi penerus yang profesional dan religius, memiliki karakter yang baik sehingga bermanfaat bagi lingkungan di manapun anak kita berada," ungkap Suwarto yang juga Ketua DMI Pedan ini.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan ini bukan pertandingan, melainkan ajang silaturahmi antar anak-anak TPA/TPQ dari berbagai majelis taklim PAC LDII se-Pedan.

"FAS bertujuan untuk membentuk dan melatih sikap mental yang sportif, yaitu sikap menerima kekalahan harus dilatih sejak dini untuk bekal dalam meraih cita-cita dan bekal hidup agar dapat berbudi luhur ditengah masyarakat, jadi tidak hanya siap menang, tapi juga siap kalah," pungkasnya. (Rizal PM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun