Surakarta (30/5) -- Ribuan santri Pondok Pesantren Budi Utomo, yang bernaung di bawah DPD LDII Surakarta, Jawa Tengah, mendapatkan pembekalan dari akademisi Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Ahmad Ali. Doktor di bidang syariah Islam tersebut memberikan tausiyah tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dengan dakwah yang sejuk.
"Sebanyak sekitar 1.500 calon mubaligh dan mubalighoh mendapatkan pembekalan langsung dari cendekiawan muslim Ahmad Ali. Mereka diharapkan memperoleh pengetahuan yang mendalam dan strategi dakwah yang efektif di tengah masyarakat," ujar Ketua DPD LDII Surakarta, Muhammad Zain.
Zain menyambut baik kehadiran Ahmad Ali, yang sedang melaksanakan riset mengenai pola pendidikan di LDII, untuk membangun generasi profesional religius. Zain berharap, masukan dari Ahmad Ali dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, sekaligus mempromosikan dakwah yang santun dan bebas dari isu-isu politik.
"Kami berharap dengan adanya pembekalan para dai dan daiyah ini, kita bisa saling tukar ilmu. Apa yang bisa menjadi masukan dari Ahmad Ali, yang juga pengurus pusat MUI, dapat kami tindaklanjuti lebih lanjut," kata Muhammad Zain.
Menjelang Pilkada di berbagai daerah, Muhammad Zain menyampaikan kekhawatirannya mengenai dakwah yang ditunggangi oleh kepentingan politik. "LDII sangat-sangat tidak mentolerir adanya dakwah yang disisipi hal-hal politik, apalagi yang menjatuhkan salah satu paslon atau organisasi lain," tegasnya.
Selain mengunjungi LDII Surakarta untuk keperluan riset, Ahmad Ali, didampingi pengurus DPP LDII dan DPD LDII Surakarta, juga bersilaturahim dengan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Dalam pertemuan tersebut, Habib Syech menyatakan bahwa pihaknya dan LDII selalu berkolaborasi. "LDII di era pengurus yang baru ini bagus karena selalu bersilaturahim membangun komunikasi dengan pihak manapun," ujar Habib Syech.
Habib Syech pun meminta agar MUI tidak mengkotak-kotakkan ukhuwah Islamiyah. "Kita harus bersatu, jangan mudah mendengar isu-isu negatif yang membuat umat Islam terpecah," tegas Habib Syech.
Ia juga menceritakan pengalamannya saat solawatan di Batam, di mana terdapat pengurus LDII yang bergabung dalam acara tersebut. "Bahkan saat saya di Banyuwangi, juga melantunkan LDII bolone NU. Karena saya melihat dan merasakan sendiri bahwa tuduhan-tuduhan terhadap LDII itu tidak benar," tegas Habib Syech. (Cahyana/Rizal PM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H