Balikpapan, 27 Mei 2024 -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan jurnalistik mahir dasar bagi 171 peserta dari seluruh wilayah Kalimantan dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Bairuha, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 24-26 Mei 2024.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi media dan kemampuan jurnalistik para peserta, khususnya pemuda, dalam menghadapi dinamika informasi di era digital. Diharapkan, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan kritis, serta memerangi penyebaran informasi palsu.
Meningkatkan Kualitas Informasi di Era Digital
Ketua DPW LDII Kalimantan Timur, Krishna Purnawan Candra, dalam sambutannya mengatakan, "Penyebaran informasi kian interaktif. Dahulu, orang mengandalkan media massa cetak, lalu media online dan televisi. Namun kini, media sosial juga menjadi medium penyebaran informasi. Namun seringkali informasi disusupi dengan narasi manipulatif. Dengan bekal keahlian jurnalistik dasar yang diperoleh dari pelatihan ini, diharapkan peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan kritis."
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari LDII News Network yang bekerja di berbagai media dan perusahaan yang berkaitan dengan pemberitaan dan industri kreatif. Para peserta memperoleh materi jurnalistik online, foto jurnalistik, produksi berita televisi, manajemen media sosial, hingga desain grafis.
Komitmen LDII Mendukung Media Berkualitas
Ketua DPP LDII dan Koordinator Bidang Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) DPP LDII Rully Kuswahyudi, dalam sambutannya mengatakan, "LDII yakin bahwa dengan kemampuan jurnalistik yang baik, peserta akan mampu menjaga integritas berita dan memerangi penyebaran informasi palsu yang merugikan masyarakat."
Peran Penting Jurnalistik di Era Digital
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Abdurrahman Amin, dalam pembekalannya, mengatakan bahwa jurnalis masa kini sudah berada dalam era paling rendah atau paling terdistraksi. Baik oleh informasi hoaks maupun kemudahan akses informasi yang mengakibatkan peran jurnalistik sudah mulai bergeser dari yang dulunya amat sentral dan eksklusif. Namun saat ini, menjadi sangat tumpang tindih oleh informasi citizen jurnalisme yang sering kali disajikan secara lepas dan serampangan oleh pengguna internet.
Pendirian Media Online KaltimPro