Di era digital, akses informasi semakin cepat dan mudah. Dengan sekali geser layar atau scroll, kita bisa mendapatkan berbagai berita, artikel, dan opini dari berbagai sumber. Sementara itu, membaca buku masih menjadi metode lama untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan terstruktur. Lalu, mana yang lebih baik antara scrolling atau membaca buku dalam meningkatkan pengetahuan?
Scroll: Cepat dan Praktis, tetapi Dangkal
Kegiatan scrolling di media sosial atau situs web telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Keunggulan utama dari metode ini adalah kecepatannya, memungkinkan kita untuk mengetahui berbagai hal dalam waktu singkat. Namun, informasi yang diperoleh sering kali dangkal, tidak memiliki konteks yang jelas, dan bisa saja kurang terpercaya. Selain itu, scrolling yang berlebihan dapat mengurangi kemampuan fokus, karena otak terbiasa berpindah cepat dari satu informasi ke informasi lain tanpa benar-benar mencerna isinya. Membaca cuplikan informasi tanpa pemahaman mendalam tidak cukup untuk membangun pengetahuan yang kuat.
Membaca Buku: Menyelami Pengetahuan dengan Lebih Dalam
Di sisi lain, membaca buku memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan sistematis. Buku menawarkan informasi yang lebih lengkap dan telah disusun berdasarkan penelitian serta pemikiran matang. Membaca buku juga meningkatkan daya ingat, kosakata, serta kemampuan berpikir analitis. Dibandingkan dengan konsumsi informasi melalui media digital, buku memberikan pengalaman yang lebih fokus dan minim distraksi. Membaca buku membantu seseorang menjadi lebih bijaksana dan berpengetahuan luas dibandingkan hanya mengandalkan informasi yang cepat dan instan.
Memilih yang Terbaik
Meskipun scrolling memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi terkini, membaca buku tetap menjadi cara terbaik untuk memahami suatu topik secara lebih dalam. Oleh karena itu, kombinasi keduanya bisa menjadi solusi ideal. Jika ingin memperoleh berita singkat, scrolling bisa menjadi pilihan. Namun, untuk memahami suatu konsep secara menyeluruh, membaca buku adalah metode yang lebih efektif.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Dr. Seuss, "The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go." Kutipan ini mempertegas bahwa membaca adalah jendela menuju pemahaman lebih luas dan perkembangan diri yang lebih baik.
Pada akhirnya, setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang paling penting adalah bagaimana kita memanfaatkan keduanya secara bijak agar tetap mendapatkan wawasan yang berkualitas serta meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis. Dengan keseimbangan yang tepat, kita dapat menikmati manfaat dari era digital tanpa mengorbankan kedalaman pengetahuan yang dapat diperoleh dari buku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI