Mohon tunggu...
Rizal Adri
Rizal Adri Mohon Tunggu... Administrasi - Semangat

Hanya ingin menulis dan membaca tulisan orang untuk perkaya informasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Teliti sebelum Membeli dalam Memilih Capres dan Cawapres

26 Mei 2014   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebentar lagi babak baru pemilihan Capres dan Cawapres akan memasuki fase krusial, kampanye dalam berbagai warna dan saling debat baik dalam forum terbuka maupun dalam forum yang yang resmi memanfaatkan media akan segera dimulai.

Sebenarnya  saling serang, jegal menjegal antar pendukung masing-masing Tim Sukses (Timses) dari yang sopan, setengah sopan sampai menghilangkan kesopanan sudah dimulai, terutama peperangan didunia maya. Berbagai cara terus dilakukan untuk mendapatkan dukungan, namun dibalik itu semua tentu ini terpulang kepada rakyat yang akan memilih, kemana sang rakyat menjatuhkan pilihan hatinya, Pasangan Jokowi-JK atau berlabuh ke Pasangan Prabowo-Hatta.

Sebagai manusia biasa sama dengan kita semua, dua pasang calon ini tentu punya nilai lebih dan nilai kurangnya, sekarang bagaimana pasangan ini dengan Tim Suksesnya meyakinkan rakyat dengan visi misi dan kualitas program yang betul-betul menjanjikan untuk menghantarkan Indonesia ke kondisi yang lebih baik, hebat dan kuat.

Teliti sebelum membeli, jangan cepat terpesona dengan tampilan atau gaya bicaranya, tapi telisiki dengan baik, seandai memilih ini apa hebatnya dan kalau memilih itu apa pula keunggulannya. Kumpulnya informasi, fakta dan data yang akurat  sebanyak mungkin sebagai isyarat kita jangan sampai terkecoh dan tertipu, salah dan tidak hati-hati dalam memilih tentu rakyat juga yang menanggung derita dengan janji-janji yang tidak terbukti atau berlainan dari harapan, akhirnya tentu penyesalan yang didapat.

Supaya itu tidak terjadi, saatnya Rakyat perlu cerdas,  cermat dan memilih dengan hati bukan karena sogokan dan suapan, rakyat tidak boleh terprovokasi dengan berbagai ajakan, intimidasi maupun  bujukan murahan yang akhirnya berujung keributan dan konflik, rakyat harus merdeka dan berdaulat dengan pilihannya. Terserah rakyat menentukan pilihannya, tapi jangan Golput karena ini bukan model berdemokrasi yang dikehendaki, percuma saja Pemilu kalau tidak mau mengunakan hak pilihnya.

Akhirnya, siapapun Presiden dan Wapresnya yang terpilih, itulah yang terbaik dipilih rakyat, yang kalah mau menerima dengan lapang dada dan mendukung pemimpin pilihan rakyat. Siapapun Presidennya dengan ini tidak boleh pecah dan ribut gara-gara rebutan pemimpin. Kualitas demokrasi bangsa ini harus menuju kepada penciptaan kesejahteraan bangsa dan rakyat, buat apa milih pemimpin kalau harus ribut, tidak lucu bukan?.

Harapan tidak pernah putus, semoga perhelatan memilih pemimpin ini, betul dirasakan kemeriahan pestanya oleh rakyat dengan gaya politik dan berdemokrasi yang santun, jauh dari saling serang dan cela-mencela. Sehingga ini dapat menjadi modal yang kuat bagi bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan dapat menjadi contoh bangsa lain. Semoga bangsa ini memperoleh pemimpin yang lahir batin berbuat dan berkarya untuk rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun