Kalau anak sekolah sudah tahu kapan ia ujian naik kelas atau lebih serius dari itu ujian kelululusan UAN atau Unas, tentu bagi anak sekolah yang tahu diri, menjelang waktu ujian digelar ia harus belajar keras untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian yang pastinya menentukan masa depannya kelak.
Sekarang seluruh rakyat Indonesia hampir 90% sedang harap-harap cemas mempersiapkan dirinya untuk ujian berdemokrasi memilih beberapa pemimpin daerah untuk menjadi Gubernur, Walikota atau Bupati.
Persiapan menghadapi ujian yang baik seharusnya dilewati dengan proses belajar mengenali calon-calon pemimpinnya dengan objektif, ditimbang baik buruk, disigi segalanya, tidak cukup hanya tongkrongan luar saja tapi harus diselami dalam-dalamnya, supaya jangan salah dalam membeli yang rugi dan menanggung beban tentu rakyat juga karena salah dalam memilih
Artinya rakyat sejatinya harus cerdas dalam memilih jangan mengadaikan hak pilihnya karena nafsu kebendaan dan berpola pikir pendek yang hanya melihat keuntungan sesaat lupa dengan hal yang lebih besar, jangan sampai penyesalan yang datang tapi tidak ada guna karena salah menimang dan menimbang.
Menjelang ujian berdemokrasi tanggal 9 Desember 2015, kita harapkan rakyat yang menjadi pemilih, banyak belajar dan belajar sebelum menentukan jawaban ujian kemana rakyat menentukan pilihan.
Jika jawabannya benar dan betul tentu rakyat akan lulus dalam berdemokrasi, sebaliknya  kalau membuat jawaban salah, paling tidak 5 tahun rakyat harus menanggung beban kedongkolan dan kekecewaan melihat kesombongan dan keanggkuhan pemimpinnya.
Kita berharap menjelang ujian 9 Desember 2015 mendatang suasananya kondusif, aparat keamanan TNI dan Polisi dapat menjaga situasi tetap aman. Aparat TNI dan Polri juga harus menunjukkan sikap kenetralannya dalam tugas.
Kalau ingin bangsa ini menjadi negara demokrasi terbesar didunia mari kita tunjukkan ujian berdemokrasi ini kita sukseskan, tidak ternoda oleh onak dan duri karena kecurangan, kebohongan, arogansi dan konflik.
Demokrasi harus membuat bangsa ini kuat dan hebat tapi kalau tidak ngapain kita memilih berdemokrasi, memilih pemimpin selalu berantam, ini yang harus kita redam karena kita manusia beradab beda dengan hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H