Tanpa ada asap dan tanpa ada hujan tiba-tiba disaat riah riuhnya rakyat Indonesia mengelar pemilukada dibeberapa daerah dengan segala intrak intriknya, tiba-tiba jurnalis asing Allan Nairn membuat tulisan berbau provokatif dan sangat spekulatif  yang dimuat dan dapat dibaca tulisaannya  di media online Indonesia, www.tirto.id, dengan judul "Ahok hanyalah dalih untuk makar" yang salah satunya menyeret-nyeret instusi TNI.
Sontak hembusan tak enak ini, menimbulkan rasa tidak nyaman dari berbagai kalangan termasuk TNI sendiri. Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto segera mengklarifikasi berita ini, bahwa yang disampaikan Allan tersebut adalah hoax bahkan akan TNI akan menindaklanjutinya dengan melaporkan ke Polisi atas tulisan yagn tidak sesuai fakta dan data tersebut. (Siaran pers Kapuspen TNI 21/4)
Pertanyaannya, apa motif dibalik tulisan ini ?, kita yakin pasti ada sesuatu yang akan disampaikan yang ujung kesudahannya ingin Indonesia pecah belah dan diadu domba, setelah itu bangsa ini lemah, karena TNInya sudah tidak kuat  lagi karena sudah terkotak-kotak.
Kita harus selalu berhati-hati dengan dengan tulisan yang ditulis media asing, yang belum tentu sepenuhnya menolong bangsa ini, untuk itulah jangan mudah terpancing dengan tulisan yang berbau provokatif. Kita yakin Allan Nairn belum sepenuhnya mengerti tentang Indonesia, kedangkalan cara pandangnya terlihat dalam pernyataannya yang sangat sumir, hanya mengkait-kaitkan suatu peristiwa lantas ia buat kesimpulan sesat yang menohok.Â
TNI dalam sepanjang sejarahnya tidak pernah melakukan kudeta, karena TNI sadar betul sebagai institusi yang lahir dan dibesarkan rakyat TNI selalu punya tekad untuk menjadi pelindung sebagai bhayangkari negara dan bangsa Indonesia, dalam sumpahnya TNI selalu setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. TNI dalam konteks bernegara selalu memposisikan diri ditengah-tengah kehidupan rakyat, salah satu  implementasinya terlihat dari netralitas dalam berpolitik dan komitmennya untuk menjaga terlaksananya penyelenggaraan pesta demokrasi berlansung dengan aman dan damai.
Sikap nasionalisme, patriotisme, loyalitas dan profesionalitas TNI diera kekinian telah dapat dirasakan seluruh rakyat. Ditengah kondisi bangsa yang belum sepenuhnya kuat, baik dimensi ekonomi, politik, sosial dan budayanya, TNI justru tidak bisa memainkan peran terbaik, sangat berbahaya dan riskan kalau TNI tidak mampu menjaga kualitas kemampuan dan keprofesionalannya, beresiko kalau TNI terkooptasi dengan kekuasaan.
Teringat dengan pidato Jenderal Sudirman"Satu-satunya hak milik nasional/republik yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah angkatan perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia)"  dan satu lagi "Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot", sepertinya ini cocok untuk mengingatkan  TNI dan kita semua dan itu sudah disampaikan jauh-jauh hari oleh bapak pendiri TNI.
Mari yuk kita jaga TNI dari provokasi asing dalam apapun bentuknya termasuk  yang dilakukan Allan Nairn yang pasti punya kepentingan terselubung, selalu berhati-hati, tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa yang bertunggal ika ini dari dari segala bentuk perpecahan, ini adalah amanah para pendahulu bangsa saat  melahirkan dan memperjuangkan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H