Mohon tunggu...
Muchamad Rizal Ilham
Muchamad Rizal Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Era Gempuran Pengaruh Luar yang Kurang Baik, Pesantren Solusi Terbaik

30 Mei 2022   06:06 Diperbarui: 30 Mei 2022   06:10 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seakan-akan sudah menjadi pengadatan atau sebuah kebiasaan ketika mempunyai anak setelah lulus sekplah dasar sederajat sebagian besar para orang tua pasti mempunyai keinginan untuk memilihkan pendidikan selanjutnya untuk putra puteri nya. Pasti ketika putra putrinya ia anggap pandai, berprestasi, unggul dibidang akademik maupun non akademiknya pasti akan di masukan ke sekolah-sekolah negri yang terbaik, yang maju, favorit dan sebagainya. Namun kenapa ketika putra putrinya dianggap mohon maaf kurang pandai atau nakal pasti dibilang “kalo nakal tak pondokkan kepesantren” nah kata-kata itu yang saya katakan sebagai pengadatan atau kebiasaan yang sering sekali terjadi. Mengapa demikian ? saya juga masih belum mengeyahuinya. Apakah di pesantren merupakan tempat orang-orang yang seperti itu? PADAHAL TIDAK.

Menurut saya pendidikan yang bagaimanapun itu tergantung kepada anaknya dan sifat atau karakter kepandaian seseorang akan berubah-ubah. Banyak sekali faktor-faktor yang dapat merubah itu semua. Seperti pengaruh lingkungannya, keluarganya, temannya, mungkin setan gepeng itu (HP). Dan itu semua jika seorang orang tua tidak menjaga putra putrinya dengan baik maka akibatnya akan fatal.karena sebagian besar kalo orang sudah terpengaruh itu akan separah dari yang mempengaruhinya.

Pondok pesantren merupakan salah satu wadah pendidikan yang sangat pas dan baik untuk anak. Didalam pondok pesantren ,meta pembelajaranya juga tidak kalah dengan mata pembelajaran sekolah umum bahkam di zaman sekarang pondok pesantren itu ada sokalah formal pada umumnya yang menjadi satu di dalam pondok. Mari kita kenali satu persatu bahwa pesantren merupakan mampu menjawab keresahan para orang tua yang khawatir akan keamanan putra putrinya diera gempuran pengaruh yang kurang baik dizaman sekarang yang serba instan.

Jika orang tua bekerja setiap harinya maka untuk mengawasi gerak gerik atau aktivitas putra putrinya tidak bisa maksimal karena ajuga harus fokus bekerja. Namun jika putra-putrinya dimasukan ke pondok pesantren di sana sudah ada yang menjaga dan mengawasinya dengan baik karena di dalam pesantren santri tidak bisa bebas keluar pondok tanpa seizin dari pengurus pondok. Nah bagi para orang tua dirumah bisa fokis bekerja dengan tenang.

Mengenai mata pembelajaran  didalam dunia pesantren tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu agama saja namun ilmu formal seperti pembelajaran di sekolah-sekolah biasa pun diajarkan jadi putra putri akan mendapatkan 2 ilmu yang sangat penting yaitu ilmu dunia (formal) dan ilmu akhirat(agama) dan diharapkan setelah tamat atau selesai menempuh pendidikan dipesantren peseta didik mampu mengamalkan dan menularkan kemasyarakat.

Lulusan pondok pesantren pantas atau mampu ditempatkan dimanapun kapanpun dan bagaimanapun kondisinya, seperti di suruh bertani oke, disuruh ngrumput atau mencari makan hewan oke, bekerja dikantor oke, menjadi pejabat pke, guru oke juga, bekerja di bangunan oke. Jadi tokoh agama pun oke.

Melatih kedisiplinan dan kemandirian anak. Karena piutra putri dituntut untuk memikirkan sendiri tentng kebutuhannya seperti mencuci baju mengatur jadwal kegiatannya yang sangat padat dsb.

 Di dalam pesantren pembelajarannya lebih banyak dan lebih detail.contoh jika di formal itu mata pembeljaran agama saja namun dipesantren mata pembelajaran agam aitu dibagi-bagi lagi mungkin ada fan fikih, tajwid, tauhid, ilmu bahasa arab seperti nahwu, sorof,tasrif dsb. Pendidikan formal pun juga begitu.

Namun saya tekankan semua itu tergantung pada putra-putrinya bagaimana dia menjalankan pendidikan yang seperti apa. Dan saya yakin kalo dipesantren itu solusi atau ikhtiar terbaik untuk membentuk karakter dan sikap anak yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun