Momen liburan akhir tahun memang selalu menarik untuk ditunggu, karena aktifitas dan kesibukan kerja membuat kita jarang berkumpul dan berlibur bersama keluarga jika di hari-hari biasa. Pada tahun ini liburan natal dan tahun baru berdekatan harinya dengan libur kerja, sehingga waktu untuk bersama keluarga terasa lebih lama.
Berbagai tempat rekreasi menjadi tujuan yang dicari guna melepaskan penat dengan rutinitas. Snowbay saya anggap menjadi tempat yang pas untuk mengawali liburan bersama keluarga. Wahana yang berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini memang membuat saya tak bosan-bosan mengunjunginya. Promo buy one get one free yang berakhir sampai akhir tahun ini, sangat membantu saya yang membawa rombongan dalam jumlah besar.
Bandung kota kembang menjadi tujuan liburan selanjutnya. Sebenarnya sudah diprediksi ramainya kota ini di hari libur, tetapi karena ini menjadi pilihan keluarga akhirnya saya ikut saja. Beruntung sepanjang perjalanan menuju kota Bandung, jalan yang dilewati relatif lancar, yang dikhawatirkan adalah macet. Tiga jam saya rasa adalah waktu yang normal untuk mencapai Bandung, Cibaduyut menjadi tujuan pertama, sudah barang tentu berbelanja barang murah dengan kualitas yang lumayan menjadi pilihan.
Puas berbelanja aneka pakaian, tas, sepatu kulit khas Cibaduyut perjalanan pun dilanjutkan, Kawah Ratu dan tempat pemadian air panas Ciater di daerah Lembang menjadi tujuan selanjutnya. Namun perjuangan menuju ke sana tidaklah mudah, berawal dari kesalahan penunjuk jalan, ketika keluar dari pintu tol pasteure kami harus berputar-putar terlebih dahulu sebelum akhirnya mendapat petunjuk arah yang benar melalui jalan setiabudi menuju Lembang.
Macet parah adalah kendala selanjutnya, jalan yang sempit dan menanjak, tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang seakan tumpah ruah di jalan tersebut. Benar-benar membutuhkan kesabaran ekstra karena kendaraan yang saya bawa harus merayap, diantara tanjakan dan tikungan tajam.
Sampai di Lembang arus kemacetan sedikit terurai, tetapi konsentrasi tetap harus terjaga mengingat kondisi jalan di daerah pegunungan. Lelah dan letih yang melanda pun terobati ketika saya mulai mendekati daerah kawah ratu atau gunung tangkuban perahu. Hamparan Hutan Pinus di sepanjang sisi jalan yang saya lalui, membuat tenggorokan ini serasa mendapat ribuan klorofil segar, pemandangan yang sulit didapatkan di tempat lain.
Semakin takjub dengan kebesaran yang Maha Kuasa sang Pencipta Alam ketika saya sampai di puncak Tangkuban Perahu atau lebih dikenal dengan sebutan Kawah Ratu dengan sejuta pesonanya. Hawa dingin yang terasa tak membuat kami surut untuk menikmati keindahan tempat ini. Tiket masuk tergolong cukup murah, hanya di patok sebesar tiga belas ribu rupiah per orang dan tambahan sepuluh ribu untuk satu kendaraan.
Ditemani mas Wahyu petugas keamanan sekaligus merangkap sebagai pemandu wisata, kami mendapatkan penjelasan yang cukup memadai mengenai sejarah juga dongeng asal usul terjadinya tempat ini. Menurut cerita dongeng, Gunung Tangkuban Perahu terjadi karena Sangkuriang marah dan menendang perahu yang ia buat sebagai syarat agar dapat menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibunya sendiri. Entah benar atau tidak itulah cerita yang selama ini kita dengar. Banyak spot yang menarik untuk mengambil gambar karena itu berphoto guna mengabadikan momen ketika berada ditempat ini pun tidak terlewatkan.