Mohon tunggu...
Rizal Falih
Rizal Falih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ingin belajar membaca dan menulis\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Atmosfir GBK dan Kapten Masa Depan Timnas

18 November 2012   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hasil positif kembali di raih Timnas Indonesia, setelah mampu menaham imbang tim kuat Kamerun. Saya menyaksikan langsung perjuangan pemain garuda Indonesia di Gelora Bung Karno Sabtu (17/11/2012).

Pukul 16.50 saya tiba di stadion, diluar stadion tampak sudah sepi, saya pun membeli tiket dari seorang calo, yang menawari saya tiket seharga dua puluh ribu rupiah untuk kelas 1, murah sekali dibandingkan ketika saya menonton laga Timnas Indonesia vs Bahrain pada kualifikasi piala dunia 2014 lalu, dengan kelas yang sama waktu itu saya harus mengeluarkan uang tujuh puluh lima ribu rupiah.

Tidak ada pemeriksaan berlebihan di pintu masuk stadion, mungkin karena saya terlambat datang, padahal biasanya membawa air dalam kemasan botol pun tidak diperbolehkan, harus dituang ke dalam kantong plastik yang telah disiapkan panpel tetapi di dalam stadion berkeliaran pedagang minumam dengan merk tertentu yang dijual dengan harga lebih mahal.

Saya cukup terkejut ketika masuk ke dalam stadion, ternyata di tribun barat telah penuh dengan ribuan suporter, karena saya melihat dari televisi sepinya penonton saat pertandingan kontraTimor Leste dua hari sebelumnya.Walau tidak terisi penuh, terutama tribun dua paling atas stadion, namun ada peningkatan jumlah suporter yang signifikan. Semua tetap kompak meneriakan yel-yel penyemangat timnas Indonesia, dimulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya dan teriakan Indonesia membahana di seluruh penjuru stadion. Sungguh moment yang paling membuat saya rindu dan ingin terus hadir di Gelora Bung Karno mendukung timnas garuda Indonesia.

Tetap ada hikmah yang bisa diambil dari belum penuhnya stadion GBK oleh suporter Indonesia, saya bisa menikmati jalanya pertandingan dengan tenang dan santai, pun dengan suporter lain yang hadir membawa anak kecil, istri atau pacar sekalipun, semua tampak tertib. Bukan berarti tidak ada teror untuk tim tamu, tetap saja terikan huu dan tepuk tangan mengejek untuk menjatuhkan mental lawan saat mereka menjatuhkan pemain Indonesia terdengar di semua sudut stadion, tetapi yang membuat berbeda adalah pada laga kali ini bersih tanpa ada mercon, kembang api dan botol-botol berterbangan ke lapangan. Mungkin saja ini memang hanya sebatas ujicoba, sehingga tensi penonton tidak terlalu meledak-ledak namun sejatinya inilah yang diharapkan, semoga saja ini terus berlanjut dan suporter Indonesia semakin dewasa, tidak berbuat anarkis yang bisa membuat malu bangsa kita di mata bangsa lain.

Sudah banyak tulisan yang membahas detail pertandingan, namun yang menurut saya patut diapresiasi adalah keputusan coach Nil Maizar mempercayakan ban kapten kepada Wahyu Wijiastanto, melihat postur tubuh yang sangat ideal untuk seorang center back, tampil sangat lugas tanpa kompromi dalam menghalau lawan ketika memasuki daerah pertahanannya, saya jadi membayangkan sosok Ferdinand atau Vidic di Manchester United atapun Puyol di Barcelona. Mungkin ekspetasi saya berlebihan, tapi melihat penampilanya dan cara berkomunikasinya sepanjang pertandingan, pemain yang sering dikerubungi oleh fans ini sangat layak untuk menjadi the next real captain Timnas Indonesia.

Pertandingan lawan Kamerun kemarin menjadi ujicoba terakhir Timnas Indonesia sebelum menghadapi Piala AFF 2012 yang sudah di depan mata. Permainan mereka terlihat semakin membaik dan padu, walau masih ada kekurangan pada saat finishing. Semoga saja mereka tidak cepat puas dengan hasil yang mereka raih, karena jutaan suporter Indonesia sudah sangat lama merindukan prestasi dari timnasnya. Maju terus timnas Indonesia, saya yakin jika kualitas permainan terus meningkat, tanpa diminta suporter akan datang memenuhi stadion GBK atau stadion lain di seluruh Indonesia, karena ini rumah kita kawan, semoga saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun