[caption id="attachment_97739" align="aligncenter" width="400" caption="kalo yg ini duetnya Anang & Ashanty (http://music.okezone.com)"][/caption]
Dalam Festifal Fiksi Kolaborasi (FFK) yang telah berakhir minggu lalu, pengalaman yang tak kalah serunya adalah berkolaborasi dengan Mba Ningwang D Agustin atau terkenal dengan panggilan Kembang di Desa Rangkat. Duet kali ini bukanlah perselingkuhan yang di jodohkan, melainkan memang menjodohkan diri.
Bagi saya berduet dengan Kembang seperti menemukan belahan jiwa di dunia maya, karena diantara kami sudah saling mengenal satu sama lain, sehingga jika di ibaratkan dengan masakan, maka masakan kami tinggal menambahkan garam dan penyedap rasa di racikan yang kami buat, bukan mau melebih-lebihkan, tapi boleh lah sekali-kali lebay hehe..
Kagum sangat begitulah yang saya rasa, dalam perselingkuhan kami membuat tulisan, saya hanya menyampaikan ide dan tema, lalu membuat beberapa paragraf pembuka, maka dengan ciamik mba Kembang melanjutkannya dengan paragraf-paragraf yang menurut saya sangat menarik untuk dibaca. Saya cuma bisa berdecak kagum dengan kehebatannya mengolah paragraf demi paragraf untuk menjadi rangkaian cerita yang nyambung dan menyatu menjadi satu kesatuan, sekali lagi salut buat my beloved patner mba Kembang...hahaha lebay lagi...
Dua tulisan tercipta dari kolaborasi duet Jatuh Bangun yaitu satu buah karya Ceraikan Aku atau Egomu ! dan Gemulai Rumput Liar. Sebagai seorang pendidik, mba Ning tak lupa menyisipkan pesan moral di tulisan yang kami buat bersama itu. Sebagai bahan renungan untuk para remaja yang hidup di zaman modern, dan pasangan rumah tangga baru, yang banyak sekali menghadapi godaan dan rintangan yang menghadang.
Ucapan terimakasih kepada para penggagas gelaran ini, seraya berkhayal suatu saat dapat berkolaborasi dengan penulis-penulis fiksi yang hebat lain di Kompasiana seperti Mba Endah Raharjo, Mba Winda Krisnadefa, Mba Santy Novaria, Mba Inge Bang Odi Shalahuddin Mahdami, bang Ramdhani Nur, bang Anto Rusdianto dan penulis fiksi lain di Kompasiana. FKK memang telah berakhir dan sayonara, tetapi kesan dan pengalaman ini akan selalu tertanam dalam hati, semoga di lain kesemptan bisa ikut berpartisipasi kembali, walau dengan segala keterbasan yang dimiliki, Salam Kompasiana.
Catatan sebelumnya:
Catatan Kecil dari Gelaran FFK (Duet Kagak Nahan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H