Mohon tunggu...
Rizal Abd Aziz
Rizal Abd Aziz Mohon Tunggu... -

*UMY*ICC Crew → ICC Radio|| ICC Photography||ICC Film ||Komunikasi & Penyiaran Islam. more info: @icc_radio @kki_umy || rizalabdaziz69@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenalimu untuk Mengenali-Nya

31 Maret 2015   10:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Mengenalimu untuk Mengenali-Nya"

Itulah Kata yang diperkenalkan seorang laki-laki dewasa dan berjiwa muda kepada saya semasih duduk di bangku SMA. Beliau seorang  perintis organisasi Pecinta Alam di sekolah saya. Kata-kata itulah yang beliau selalu sampaikan ketika kami hendak berkunjung dan bertamu di belantara alam rimba.

Mungkin kata-kata itu sangat relevan sekali sampai kapanpun dan untuk siapapun.. Ketika kakimu menginjak di tanah ini, sadarlah bahwa tak ada pijakan selain Tuhan yang menciptakannya..saat matamu melihat bercak keindaham alam, sadarlah tak akan ada keindahan itu selain Tuhan yang menciptakan.. dan sadarlah setiap apa-apa yang ada di dunia ini, sejatinya tak akan ada sama sekali melainkan Tuhanmu yang menciptakan.

Seperti itulah saya mengingatkan diri saya sendiri ketika melihat realita sekarang. Kita bisa melihat sendiri ketika istilah Backpacker atau Traveler atau apalah itu menjadi gaya hidup yang trend di kalangan anak muda, orang dewasa dan kalangan lainnya. Hanya menjadi gaya hidup tak lantas menjadi bahan introspeksi atau mungkin menjadi motivasi dalam pemberdayaan alam.

Memang tak ada masalah dengan hal itu, begitupun saya salah satu dari sekian banyak orang yang sangat menggemari hobi sebagai pendaki gunung, pelesir pantai dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan alam di negri ini. Tetapi alangkah baiknya ketika kita memutuskan untuk berbaur dan bertamu kepada alam, kitapun menghormati aturan-aturan  yang mesti kita patuhi demi terjaganya keindahan alam ini..

Cintai alammu seperti kau mencintai hidupmu. ketika alam dan manusia saling menjaga keseimbangannya, maka kesempurnaan akan begitu terasa karna kita semua sama-sama ciptaan Tuhan.

Tulisan ini memang sangat terlihat sekali sebagai kritikan. Tulisan ini terinspirasi ketika beberapa bulan kebelakang saya memutuskan menghabiskan liburan untuk menyapa alam dan singgah sebentar. Betapa sedihnya saya melihat begitu banyak sampah bertebaran dimana-mana. Ulah siapa lagi jikalau bukan manusia yang memakai mie instan, botol minuman sebagai santapannya di puncak gunung.

"Tidak meninggalkan apapun kecuali jejak"

"Tidak mengamil apapun kecuapi gambar"

"Tidak membunuh apapun kecuali waktu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun